Istanbul, Turki (ANTARA GORONTALO) - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
menyatakan langkah pemerintah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai
ibu kota Israel memperburuk kondisi keamanan wilayah.
"Pernyataan AS ini hanya akan membawa kondisi yang lebih buruk
keamanan kawasan," kata Ketua OKI yang juga Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan, saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTTLB) OKI
di Istanbul, Turki, Rabu. Turki pada sisi lain juga sekutu penting
Amerika Serikat di NATO.
Ia menyebutkan keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel
merupakan keputusan yang membakar sesuatu yang berdampak buruk.
"Saya mengajak semua menyatakan bahwa sikap AS ini tidak tepat,"
katanya. Ia menyebutkan sejak 1947, peta Palestina semakin menyempit
karena Israel terus melakukan ekspansi wilayahnya.
"Ini kondisi di lapangan hari ini. Apapun yang dilakukan Israel
sejak 1947, terus terjadi sampai saat ini. Ini tidak bisa diterima sama
sekali. Tentara teroris menangkap dan membunuh anak dan memukuli ibu
yang mencoba menyelamatkan anaknya dari gagang senapan. Apa ini kalua
bukan terorisme?" ujar Erdogan.
Ia menyebutkan Israel terus melakukan pendudukan, pembunuhan dan
Israel mendapatkan penghargaan atas semua itu yang diteguhkan oleh
Presiden AS.
"Ada sekian negara di bawah PBB yang harus bergerak bersama. Anda
mungkin punya misil, jet tempur dan sebagainya untuk perang. Tetapi itu
tidak diperlukan untuk menunjukkan bahwa anda benar," ucapnya,
menegaskan.
Menurut Erdogan, tanpa memberikan solusi dalam masalah Timur Tengah
maka tidak akan membawa kestabilan perdamaian dan kesejahteraan di
kawasan.
"Ini situasi di mana perlu perhatian besar bersama untuk masa depan
bersama. Jelas sekali, bahwa apa yang dilakukan AS ini melanggar aturan
internasional," tuturnya.
Menurut dia, Yerusalem merupakan kota penting bagi orang Kristen juga. Keputusan yang dibuat AS sangat disesalkan.
"Kita tidak bisa lagi bersikap netral menghadapi perkembangan di
Yerusalem ini. Atau kita akan menjadi pendukung aksi kekerasan terhadap
rakyat Palestina. Kita harus membuat Palestina menjadi negara yang lebih
kuat dalam diplomasi internasional," ujarnya.
Menurut dia, semua harus memobilisasi seluruh kekuatan yang ada atas nama Yerusalem.
"Kita meminta AS menarik keputusannya yang provokatif dan tidak
benar ini. Saya mengajak semua negara Islam mengambil tanggung jawab ini
demi perdamaian dunia," kata Erdogan.
OKI tuding langkah Amerika Serikat perburuk keamanan kawasan
Rabu, 13 Desember 2017 20:04 WIB