Batam (ANTARA GORONTALO) - Indonesia 2018 Asian Para Games Organizing
Committee (INAPGOC) mencari 8.000 orang sukarelawan untuk membantu
penyelenggaraan Asian Para Games, Asian Games untuk difabel.
"Kami mencari 8.000 sukarelawan untuk berpartisipasi, diutamakan
yang bisa berbahasa Inggris," kata Ketua Umun INAPGOC, Raja Sapta
Oktohari di Batam, Kepulauan Riau, pertengahan pekan ini.
Para sukarelawan akan disertakan untuk membantu penyelenggaraan Asian Para Games, juga mendampingi atlet.
Sukarelawan dengan usia minimal 18 tahun itu mendapatkan akses ke seluruh arena di agenda itu.
"Sukarelawan punya akses ke mana saja dan berinteraksi dengan siapa saja. Akan 43 negara asia yang partisipasi," kata dia.
Saat ini Indonesia tengah bersiap menjadi tuan rumah Asian Para
Games 2018, yang diikuti sekitar 3.000 atlet penyandang disabilitas dan
ofisial dari 43 negara di Asia anggota dari Asian Paralympic Committee.
Sebanyak 18 cabang olahraga dengan 582 nomor pertandingan akan
dilagakan selama delapan hari pada 6-13 Oktober tahun depan.
Ia mengatakan INAPGOC terus disosialisasikan ke masyarakat di 20
lokasi di 16 kota di Indonesia dengan format anjungan di pusat
perbelanjaan.
Sosialisasi, antara lain dilakukan di Medan, Palembang, Batam,
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo,
Surabaya, Bali, Makassar, Samarinda, dan Ambon.
"INAPGOC melakukan penyebaran informasi dan aktivitas yang
melibatkan perwakilan National Paralympic Committee (NPC) perwakilan
INAPGOC, atlet penyandang disabilitas, komunitas difabel, komunitas
hobi, dan juga pengunjung pertokoan. Di Batam, booth APG 2018 diadakan
di Mega Mall Batam dari 13-15 Desember 2017," kata dia.
Sosialisasi dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat
Indonesia mengenai APG 2018 untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
hingga tertarik menyaksikan langsung maupun tidak langsung.
APG 2018 dilaksanakan dengan slogan "The Inspiring Spirit and
Energy of Asia", dengan empat misi, yaitu determination, courage,
equality, dan inspiration.
Keempat misi itu diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan
kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik
fisik maupun mental.
Selain itu ajang empat tahunan sekali ini juga berusaha
mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan
aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan
motivasi.
"Slogan yang kuat juga didukung dengan kehadiran sebuah maskot
bernama Momo, Motivation and Mobility yang mengambil inspirasi dari
hewan Elang Bondol," kata dia.
INAPGOC cari 8.000 sukarelawan Asian Para Games
Kamis, 14 Desember 2017 17:07 WIB