Los Angeles (ANTARA GORONTALO) - Walt Disney bersiap menambahkan pahlawan
super Deadpool dan serial televisi "American Horror Story" dengan
membeli sebagian besar bisnis film dan televisi milik Twenty-First
Century Fox menjadi tayangan dalam jaringan berinternet (online).
Kesepakatan Walt Disney membeli saham 21st Century Fox itu akan
membantu usaha bos Disney Bob Iger mengubah orientasi perusahaan sebagai
media tradisional yang bergantung pada distributor televisi berbayar
menjadi ke salah satu distributor penayangan televisi dan video yang
dapat diakses secara langsung oleh konsumen berinternet.
"Mereka memiliki konten untuk semua orang," kata analis bisnis
Tigress Financial Partners Ivan Feinseth, layaknya dikutip Reuters.
Ia
menilai, "Mereka memiliki konten yang ramah keluarga, tapi itu tidak
perlu menjadi satu-satunya hal yang mereka lakukan, karena ada khalayak
yang lebih luas yang mencari jenis konten yang luas."
Dalam memperoleh aset Fox, Disney juga akan mendapatkan kontrol
mayoritas Hulu, penyedia siaran televisi dan video langsung yang
bersaing dengan Netflix, layanan akses tayangan film yang saat ini
dominan.
Disney berencana membuat Hulu sebagai rumah untuk pemrograman bagi
orang dewasa, seperti serial FX, yang membuatnya terpisah dari layanan
akses penayangan bermerek Disney yang direncanakan pada 2019, kata Iger
kepada wartawan.
"Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengambil beberapa merek,
yang tidak harus berbagi semua atribut merek Disney, dan menggunakannya
untuk mempopulerkan Hulu," ujarnya.
Acara FX menayangkan program, diantaranya "American Horror Story"
yang berdarah-darah, dan drama "Fargo Fargo" yang gelap dan sering kali
penuh kekerasan. Hal ini sejenis pemrograman yang lebih mirip serial
yang ditemukan di jaringan HBO Netflix atau Time Warner.
Iger mengatakan bahwa Disney telah menunjukkan dirinya mampu di masa
lalu untuk berhasil mengintegrasikan jenis pemrograman baru ke dalam
misinya.
Disney sebelumnya mengakuisisi Pixar Animation Studios,
studio film pahlawan super Marvel Entertainment dan produser "Star Wars"
Lucasfilm, serta telah memberi mereka otonomi tingkat tinggi.
Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa Disney akan dapat
mengintegrasikan merek-merek tersebut ke perusahaan dengan cara yang
sama sekali tidak menimbulkan hal negatif bagi pihaknya, ujarnya.
Pada Maret 2016, setelah film garapan Fox "Deadpool" menjadi hit
besar, Iger sempat ditanya pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan
perihal Disney mempertimbangkan untuk membuat film berperingkat remaja
serupa yang menampilkan pahlawan super Marvel-nya.
Saat itu Iger mengatakan bahwa Disney tidak berencana melakukannya.
Pada Kamis (14/12), ia kembali mengingat saat berada di posisi
tersebut, dan mengatakan bahwa karakter seperti Deadpool mungkin akan
memberi contoh untuk film Marvel yang lebih berani.
"Kami berpikir mungkin ada kesempatan untuk membuat merek Marvel
berperingkat remaja untuk sesuatu, seperti Deadpool. Selama kita
membiarkan penonton tahu apa yang akan terjadi," demikian Bob Iger.
Disney bawa Fox layani video online
Jumat, 15 Desember 2017 17:23 WIB