Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Penyanyi asal Selandia Baru, Lorde, memutuskan
membatalkan konser di Israel setelah dua penggemarnya di Selandia Baru
dalam laman The Spinoff menyeru penyanyi berusia 21 tahun itu untuk
membatalkan konser di Tel Aviv Juni mendatang.
"Pekan-pekan
sebelum penunguman tour Anda telah menjadi masa yang menyulitkan bagi
Palestina. Khususnya setelah keputusan pemerintahan (Presiden Amerika
Serikat Donald) Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari
Tel Aviv ke Yerusalem," tulis kedua penggemar dalam laman SBS.com.
"Dalam
konteks ini, konser di Israel mengirimkan pesan yang salah. Bermain
musik di Tel Aviv akan dianggap sebagai dukungan kepada kebijakan
pemerintah Israel, sekalipun Anda tak mengomentari situasi politik di
sana. Dampak semacam itu tidak akan bisa ditutup oleh niat luhur atau
musik yang hebat," sambung mereka kepada Lorde.
Lorde lalu
menjawab via Twitter bahwa dia akan sangat mempertimbangkan permintaan
membatalkan konser di Tel Aviv itu. "Siap! Terima kasih telah mengajari
yang memang sudah lama saya juga pelajari," tulis Lorde.
Dia kemudian memutuskan untuk membatalkan konser itu.
"Saya
menerima banyak sekali pesan dan surat serta telah berbimcang banyak
dengan orang-orang dari berbagai sudut pandang, dan saya kira keputusan
yang benar untuk saat ini adalah membatalkan konser itu," kjata Lorde
seperti dikutip Jerusalem Post.
Lorde batalkan konser di Israel demi penuhi permintaan fans
Senin, 25 Desember 2017 15:12 WIB