"Saya minta masyarakat tenang, jangan kemudian justru membuat masyarakat gelisah bahwa seakan-akan sedang terjadi suatu tindak kriminalitas," ujar Wiranto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Mantan Panglima TNI itu menegaskan bahwa beberapa aksi teror yang muncul ini tidak bisa ditolerir.
Ia juga menekankan pihak yang melakukan tindakan teror akan diberantas sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wiranto mengatakan saat ini kasus penyerangan di Gereja Lidwina, Sleman, Yogyakarta sudah diselidiki, dan didapatkan informasi bahwa kasus ini murni merupakan tindakan teror.
"Di Yogya itu murni teror. Terorisme dengan teror itu berbeda. Apakah itu kelompok jaringan atau `lone-wolf` (perorangan)," kata dia.
Terkait kasus penyerangan di Bandung, Jawa Barat yang menewaskan petinggi Persatuan Islam (Persis) Kota Bandung, Menko Polhukam mengatakan bahwa pelaku kasus ini sudah diketahui.
"Sedang dicoba untuk dihubungkan, apakah itu satu rangkaian `by design` atau berdiri sendiri. Saya tunggu laporan dari pak Tito (Kapolri, Red)," kata Wiranto.
Ia menegaskan bahwa aparat keamanan saat ini terus meningkatkan patroli, khususnya menjelang Pilkada 2018, sehingga masyarakat diminta tetap tenang.