Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa pemulangan jenazah Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Malang yang meninggal dunia karena tenggelam di Danau Trebgas Badesse di Bavaria, Jerman, masih menunggu slot kargo penerbangan.
"Sekarang tinggal menunggu kabar dari maskapai kapan kita mendapat tempat untuk dipulangkan ke Indonesia," kata Retno kepada wartawan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin.
KJRI Frankfurt sudah memperoleh notifikasi tertulis dari otoritas di Jerman bahwa autopsi jenazah Shinta sudah selesai dan jenazah sudah diserahterimakan pada 15 Agustus.
Kemlu menerima permohonan resmi dari pihak keluarga untuk bantuan pemulangan, sehingga wakil KJRI telah mengambil jenazah dari Beyruth, mengurus sertifikat autopsi/kematian, melakukan pemulasaraan secara Islam, dan mempersiapkan proses pemulangan.
Menlu Retno pun sudah melakukan kontak dengan perwakilan RI di Jerman serta Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal untuk memastikan bahwa proses pemulasaraan jenazah telah selesai dilakukan.
"Prosesnya semua sudah selesai, sudah dilakukan pemulasaraan sesuai dengan ajaran agama Islam," tegas Menlu.
Sebelumnya, pada Kamis (9/8) sore, KJRI Frankfurt menerima informasi yang mengabarkan tentang tewasnya seorang mahasiswi asal Malang, dengan inisial Shinta Putri Dina Pertiwi, setelah tenggelam di Danau Trebgas Badesse di Bavaria, Jerman.
Satu hari sebelumnya Shinta bersama kedua temannya mengunjungi Danau Trebgas dan setelah dua jam menunggu Shinta yang sedang berenang, kedua temannya mulai khawatir sehingga melaporkan hal tersebut kepada polisi setempat.
Setelah pencarian di dalam dan sekitar danau selama satu hari, akhirnya jenazah Shinta ditemukan keesokan harinya pada pukul 17.00 waktu setempat.