Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Gorontalo melibatkan media dalam kampanye penanggulangan penyakit menular tersebut untuk menjangkau masyarakat luas.
Sekretaris KPAP Gorontalo Salma Rivani Luawo di Gorontalo, Sabtu mengatakan media merupakan unsur penting dalam penyebaran informasi terkait HIV/AIDS kepada masyarakat luas.
"Dalam kampanye penanggulangan, yang paling penting adalah bagaimana diri kita sendiri tau tentang HIV/AIDS sehingga bisa memberikan informasi yang komprehensif melalui berita kepada masyarakat," ujarnya saat diskusi penanggulangan AIDS bersama jurnalis di Warung Upnormal Kota Gorontalo.
KPAP juga akan melibatkan media lebih jauh dalam kegiatan validasi data kasus HIV/AIDS pada November 2018, agar data-data terbaru yang diperoleh bisa diakses masyarakat.
"Kegiatan VCT atau Voluntary Counselling and Testing juga akan melibatkan media, termasuk menggelar trip khusus bagi jurnalis agar mendapatkan banyak informasi tentang penanggulangan penyakit ini," katanya.
Ketua Tim Asistensi KPAP Idah Syahidah mengatakan dalam pendataan jumlah penderita HIV/AIDS, sangat penting untuk merangkul kelompok rentan atau beresiko agar melakukan tes dengan kesadaran sendiri.
"Target kita adalah tidak ada penderita baru. Untuk itu berbagai strategi dilakukan dan media massa akan sangat membantu keberhasilan kampanye ini," ujarnya.
Data KPAP selama 2001 hingga 2018 menunjukkan jumlah penderita HIV pada tahun 2016 sebanyak 100 orang, tahun 2017 sebanyak 160 orang dan sampai April 2018 sebanyak 180 orang.
Sementara jumlah penderita AIDS pada tahun 2016 ADA 160 orang, tahun 2017 sebanyak 202 orang dan hingga April 2018 berjumlah 220 orang.
Penderita HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo pertama kali ditemukan di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2001.
