Bangkok (ANTARA GORONTALO) - Junta militer Thailand, Jumat malam, mengumumkan akan mencabut
jam malam di Provinsi Krabi dan Phang Nga, distrik Hua Hin Prachuab
Khiri Khan, dan distrik Cha-am Phetchburi.
Tempat-tempat ini adalah tujuan wisata yang akan dikecualikan dari
jam malam yang diberlakukan saat ini dari tengah malam sampai pukul
04.00 waktu setempat, setelah kota wisata timur Pattaya dan resor
selatan Pulau Phuket dan Koh Samui.
Pengumuman ini dibuat setelah pidato mingguan di televisi oleh
Kepala Dewan Nasional untuk Ketenteraman dan Ketertiban (NCPO), Prayuth
Chan-ocha, yang mendesak pengunjung asing ke negara itu untuk menyadari
bahwa undang-undang harus ditaati dan Thailand bukanlah tempat di mana
orang dapat melakukan apa saja yang mereka sukai.
Dalam pidato tersebut, Prayuth menegaskan pentingnya rekonsiliasi,
langkah pertama dari tiga langkah peta-jalan dalam mengelola negara ini.
Dia mengatakan hal itu membuka jalan bagi pembentukan badan
legislatif, pemerintah sementara dan dewan reformasi, yang pada dasarnya
adalah langkah kedua.
Langkah ketiga adalah pemilihan umum, yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya 14 bulan kemudian.
Prayuth juga menyinggung beberapa masalah ekonomi selama pidato mingguan kedua.
Dia mengatakan bahwa anggaran fiskal 2015 akan direncanakan dengan
transparansi, dengan partisipasi dari Biro Anggaran dan Dewan
Pembangunan Ekonomi serta Sosial Nasional.
Tumpang tindih pengeluaran oleh instansi pemerintah akan dihindari, katanya.
Dewan Investasi telah diinstruksikan untuk memprioritaskan
proyek-proyek yang akan menguntungkan negara, kata pemimpin junta,
mengutip orang-orang yang akan memberikan energi alternatif, menciptakan
nilai tambah dan menjanjikan kesempatan kerja.
NCPO sekarang mempercepat upaya untuk membantu masyarakat kurang mampu, katanya.
Selain itu, Prayuth mengatakan lembaga telah diperintahkan untuk
bersiap-siap untuk bergabung dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) tahun
depan.
NCPO sekarang bertindak seperti pemerintah untuk memberikan
kebijakan yang jelas guna persiapan integrasi AEC, katanya, seperti
dilaporkan Xinhua.
Dalam perkembangan terkait, kepala NCPO pada Jumat, menyerukan
investor Tiongkok yang berencana mendirikan pabrik baru di Thailand
untuk mempertimbangkan isu-isu energi alternatif, perlindungan
lingkungan, dan peningkatan kapasitas personil.
Sementara, dalam pertemuan dengan sekelompok eksekutif perusahaan
dari Tiongkok, ia meminta kerja sama dari investor Tiongkok untuk
menyebarkan informasi yang akurat tentang situasi politik Thailand saat
ini agar wisatawan dan pengusaha Tiongkok mendapatkan kembali
kepercayaan diri mereka.
Jam malam akan dicabut di sejumlah wilayah Thailand
Sabtu, 7 Juni 2014 17:43 WIB