Semarang (ANTARA GORONTALO) - Raeni (21), anak tukang becak asal Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah, menjadi lulusan terbaik pada upacara wisuda periode kedua 2014
Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Lulusan Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes itu
berangkat menuju ke tempat wisuda, Auditorium Unnes, Selasa, menumpang
becak yang digenjot Mugiyono (55), ayahandanya.
Tanpa memperlihatkan rasa canggung, anak bungsu dari dua bersaudara
pasangan Mugiyono dan Sujamah itu naik becak mulai dari tempat
indekosnya, sekitar kampus Unnes, menuju lokasi wisuda.
Demikian pula, ketika usai wisuda, peraih beasiswa Bidik Misi itu
kembali menumpang becak yang digenjot ayahnya, bahkan Rektor Unnes Prof.
Fathur Rokhman pun ikut menumpang menuju rektorat.
Raeni mengaku bangga bisa menamatkan kuliah di Unnes dengan
prestasi yang membanggakan dan menyandang predikat lulusan terbaik meski
dirinya berasal dari kalangan keluarga yang tidak mampu.
"Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi.
Pengin-nya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa
lagi," kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.
Mugiyono, ayahanda Raeni, membenarkan kebulatan tekad dan semangat
besar dari putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru
yang memang menjadi cita-citanya sejak dulu.
"Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan
pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata
pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
Dari uang pesangon yang didapatnya itu, kata dia, di antaranya
digunakan untuk membeli laptop seharga Rp5,6 juta bagi Raeni karena
menyadari perangkat itu sangat dibutuhkan untuk perkuliahan.
"Selepas pensiun dari perusahaan kayu lapis, saya mbecak. Hasilnya,
ya, tidak tentu, sehari Rp10 ribu. Namun, saya juga nyambi jadi penjaga
malam sekolah dengan bayaran Rp450 ribu/bulan," katanya.
Warga RT 01/RW 02, Langenharjo, Kendal itu, mengaku selama ini
dirinya yang menjadi tulang punggung keluarga karena istrinya memang
tidak bekerja, sementara kakak Raeni sudah menikah.
Untungnya, kata Mugiyono, Raeni mendapatkan beasiswa Bidik Misi
sehingga keluarga tidak mengeluarkan banyak biaya, tinggal mencukupi
kebutuhan hidupnya, seperti indekos dan makan.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof. Fathur Rokhman mengatakan bahwa
apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari
keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.
"Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang,
Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Kami sangat
bangga dengan apa yang diraih Raeni," katanya.
Pada kesempatan itu, Unnes mewisuda sebanyak 1.053 lulusan, terdiri
atas sebanyak enam orang lulusan program doktor, 73 orang lulusan
magister, 955 lulusan sarjana, dan 19 lulusan diploma tiga.
Anak tukang becak jadi wisudawan terbaik
Selasa, 10 Juni 2014 17:23 WIB