Gorontalo (ANTARA) - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengidentifikasi pemilik akun @Opposite6890 di Twitter yang menyebarkan hoaks polisi membentuk tim buzzer di setiap polres di Indonesia untuk memenangkan paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Saat ini Tim Siber Polri sudah mengidentfikasi, kami sudah dapat profilnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Masyarakat dimintanya memberikan kesempatan kepada Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri agar dapat menganalisis secara kompherehensif.
Ia mengatakan di dunia maya yang tanpa batas, rekayasa mudah dilakukan, seperti menggunakan IP Address alamat 120.29.226.193 yang diketahui bernama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Divisi Teknologi Informasi Jalan Trunojoyo 3 Jakarta Selatan.
Tim Siber Bareskrim Polri pun melakukan pemetaan terhadap pola-pola hoaks yang disebar menjelang pemungutan suara Pemilu 2019, dari mulai isu tercecernya e-KTP di beberapa daerah, hoaks surat suara tercoblos sebanyak tujuh kontainer di Tanjung Priok hingga hoaks polisi sebagai buzzer.
"Jangan sampai delegitimasi terjadi karena akan merusak demokrasi kita. Kami akan terus memberantas hoaks agar demokrasi kita dapat terjaga," ucap Dedi.
Secara terpisah, Ketua Umum Pemimpin Pusat Keluarga Besar Putra Putri (KGPP) Polri Bimo Suryono menilai tidak mungkin kepolisian yang netral mendukung salah satu paslon capres-cawapres dalam Pemilu 2019.
"Kami tidak percaya itu karena terlalu berisiko kalau penegak hukum bermain seperti itu. Apalagi kepercayaan publik kepada polri sedang meningkat," ucap Bimo Suryono.