PBB, New York (ANTARA GORONTALO) - Untuk pertama kali dalam tujuh tahun, satu
rombongan kemanusiaan Program Pangan Dunia PBB (WFP) berhasil
menyeberang dari Mesir ke dalam wilayah Jalur Gaza pada Rabu, kata
seorang juru bicara di Markas PBB, New York.
Setelah tujuh jam berkendaraan dari Iskandariyah menyeberangi
Semenanjung Sinai, truk tersebut --yang membawa cukup makanan untuk
150.000 orang selama lima hari-- tiba di Pos Penyeberangan Rafah, kata
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam taklimat harian.
Ia menambahkan rombongan kedua diperkirakan menyeberang ke dalam wilayah Jalur Gaza dalam beberapa hari ke depan.
Itu adalah untuk pertama kali WFP menggunakan pos penyeberangan Rafah sejak blokade Israel diberlakukan pada 2007.
WFP menyatakan sangat penting bahwa organisasi tersebut memiliki
akses ke Jalur Gaza dari jalur yang berbeda guna memastikan aliran
pasokan untuk memenuhi kebutuhan rakyat yang bertambah akibat kerusuhan,
demikian laporan Xinhua.
WFP juga menyampaikan terima kasihnya
kepada Pemerintah Mesir karena membuka Pos Penyeberangan Rafah dan
mengizinkan WFP memperoleh makanan di Mesir, kata Dujarric.
Kantor bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan
pergerakan manusia dalam jumlah besar dan lalu lintas menyeberangi Jalur
Gaza pada Rabu.
Pemerintah dan staf badan bantuan kembali ke
tempat kerja mereka. Toko dan pasar buka. Petugas lapangan OCHA
melakukan penilaian orang yang mengungsi, kata juru bicara itu.
Setelah 50 hari penderitaan besar kemanusiaan dan kehancuran fisik
total, perang di Jalur Gaza berakhir pada Selasa (26/8), setelah Israel
dan faksi gerilyawan Palestina menyepakati gencatan senjata buka tutup.
Menurut PBB, jumlah orang yang mengungsi sudah berkurang secara
dramatis. Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB (UNRWA) melaporkan hingga Rabu
pagi (27/8), ada sebanyak 53.000 orang yang kehilangan tempat tinggal
dan menetap di tempat penampungan, turun dari hampir 290.000 orang
hingga Selasa.
UNRWA memperkirakan lebih dari 100.000 orang yang kehilangan tempat
tinggal akan menetap di tempat penampungan UNRWA sebab rumah mereka
telah hancur. OCHA dan Pemerintah Palestina bekerja sama dalam Rencana
Pembangunan Kembali dan Pemulihan Dini Jalur Gaza, yang tahap pertamanya
akan mencakup 100 hari setelah gencatan senjata.
PBB kirim makanan ke Jalur Gaza
Kamis, 28 Agustus 2014 15:15 WIB