Kepala Dinas Sosial setempat, Marzuki Pulumoduyo, di Gorontalo, Sabtu, mengatakan, musibah tersebut terjadi pukul 14.30 Wita, menghanguskan 3 unit rumah, serta satu unit perumahan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Harapan, di wilayah timur kabupaten tersebut.
"Kami sudah mengunjungi lokasi, serta meninjau kondisi para pemilik rumah yang sementara ini mengungsi di tenda milik Dinas Sosial," ujar Marzuki.
Ia menginformasikan nama-nama kepala keluarga pemilik rumah, yaitu Sumarno Blongkod (32), Mulia Blongkod (70) dan Sartika Datunsolang (50).
Informasi warga yang melihat asal api dari bagian dapur milik Sumarno Blongkod, kemudian menjalar ke rumah lainnya.
Masyarakat dibantu aparat TNI dan Polri di kecamatan tersebut, berupaya memadamkan kobaran api hingga dipastikan tidak makin membesar dan menjalar ke rumah lainnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, mengingat beberapa pemilik sudah lanjut usia (lansia).
Pihaknya pun kata Marzuki, telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan, untuk pemberian bantuan.
Dari keterangan warga kata dia, masyarakat mengharapkan agar pemerintah kabupaten (pemkab) mengadakan satu unit mobil pemadam kebakaran di wilayah tersebut.
Kecamatan ini tergolong jauh dari pusat ibu kota, sebab berada di wilayah perbatasan bagian timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara, dengan jarak tempuh mencapai tiga jam ke pusat ibu kota kabupaten, di Kecamatan Kwandang.
Maka masyarakat meminta agar pemkab menempatkan minimal satu unit mobil pemadam kebakaran, untuk mempercepat upaya pemadaman saat terjadi musibah kebakaran, imbuh Marzuki.***
