Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima pengaduan atau laporan dari warga dan pengurus terkait perusakan serta pemblokadean Sekretariat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

"Belum ada yang buat laporan polisi. Yang kami dengar pemiliknya ataupun kadernya masih di Jakarta terkait pemilu," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari jajaran di Polsek Ilaga, Kabupaten Puncak, Sekretariat PSI yang terletak di Kampung Kimak tidak ada penghuninya.

"Sekretariat itu milik salah satu kader partai. Ini juga masih terkait dengan pemilu lalu," katanya.

Baca juga: Polres dan Kodim amankan rapat pleno KPU Puncak Jaya
Baca juga: Polres Puncak Jaya bantu bahan makanan untuk warga Asmat
Baca juga: Perampas senjata polisi di Papua Goliat Tabuni


Ketika ditanya langkah dari Kepolisian setempat, Ari mengaku jajaran di Polsek Ilaga tengah berupaya memediasi persoalan itu. Hanya saja karena ada tindak kekerasan (penembakan anggota Polri) hal itu belum bisa dilanjutkan.

"Sebenarnya secara umum situasi di Ilaga aman, hanya saja ada kejadian kemarin. Belum lagi jajaran di sana (Ilaga) agak sulit untuk berkomunikasi karena terhambat sinyal. Tetapi kasus ini telah menjadi perhatian kami," kata Ary.

Secara terpisah, Ketua DPW PSI Provinsi Papua Karmin Lasuliha mengakui jika persoalan itu belum dilaporkan ke polisi karena alasan politis.

"Ada kejadian (penembakan anggota Polri) di Ilaga sehingga masalah yang kami sampaikan beberapa hari lalu belum bisa dilaporkan. Kami lebih memilih menunggu situasi nyaman, lebih kepada kepentingan umum," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dekretariat PSI Kabupaten Puncak diserang dan dirusak oleh oknum warga yang merasa tidak puas dengan Pemilu 2019.
 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019