Jakarta (Antara) – Pencegahan gizi buruk menjadi salah satu fokus program berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Phapros Tbk. Perusahaan dengan kode emiten PEHA ini, melakukan pemetaan sejak 2014 di beberapa wilayah di Jawa Tengah terkait gizi buruk. “Salah satu yang kami sasar adalah di Dusun Bogosari dan Dusun Bangunsari, Kelurahan Pringsari, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang,” cerita Barokah Sri Utami selaku Direktur Utama PT Phapros Tbk.

Emmy, demikian ia disapa, mengatakan awalnya wilayah itu dikenal dengan daerah yang kumuh. Di setiap dusun kerap ditemukan tumpukan sampah. “Hal ini tentu membuat dusun tersebut menjadi kotor dan jangka panjangnya menimbulkan kasus gizi buruk,” paparnya.

Hal inilah yang mendorong PEHA untuk mengintegrasikan Posyandu Murih Lestari yang terletak di dusun tersebut dengan bank sampah. Melalui posyandu tersebut, PEHA menyuplai makanan-makanan bergizi untuk balita di dusun tersebut. Sedangkan untuk bank sampah, PEHA mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah dan memilah-milahnya agar bisa dijual. “Kami menggandeng PKPU cabang Jawa Tengah agar integrasi tersebut berjalan maksimal,” lanjut Emmy.

Emmy menambahkan, beberapa komponen pendekatan yang digunakan dalam pengembangan program Peningkatan Gizi Balita melalui bank sampah yaitu pengumpulan dan pembelian sampah, pengelolaan sampah, serta penjualan hasil olahan sampah.

“Pendapatan bank sampah ini sepertiganya disumbangkan ke posyandu untuk mendukung Pemberian Makanan Tambahan (PMT), sepertiga ditabung untuk bingkisan Lebaran kepada bank sampah sebagai bentuk apresiasi kepedulian mereka terhadap lingkungan, dan sepertiga sisanya untuk tambahan modal usaha,” lanjut Emmy.

Hasil yang terlihat berdasarkan monitoring PEHA, lingkungan dusun tersebut sudah lebih bersih dan angka gizi buruk sudah tidak ditemukan lagi. Hal itu karena peran aktif para kader dalam menyampaikan pengetahuan terkait peningkatan kualitas gizi balita kepada masyarakat setempat serta komitmen kepala desa yang terus mendukung kemajuan bank sampah. “Warga setempat pun sudah seratus persen menjadi nasabah bank sampah binaan kami,” kata Emmy.

Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan PEHA dengan PKPU cabang Jawa Tengah untuk mengoptimalkan integrasi posyandu dan bank sampah ini adalah dengan memberikan pendampingan pada saat pelatihan, studi banding, memberikan dukungan sarana dan prasarana berupa alat bermain balita, timbangan bayi, serta pemenuhan sarana dan prasarana lain seperti timbangan sampah, komputer, sarung tangan, masker, buku tabungan sampah, penyediaan gudang sampah dan pakaian pilah sampah berupa wearpack.

***
Sekilas PT Phapros Tbk
PT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.6% dimiliki oleh PT Kimia Farma Persero (Tbk) sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas, Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta perolehan sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi.

Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di katagorinya adalah Antimo.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi:

Zahmilia Akbar
Corporate Secretary
PT Phapros Tbk
Menara Rajawali Lt. 17
Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung
Kuningan – Jakarta Selatan 12950
Phone (021) 576 2709
Fax (021) 576 3910
Mobile: 0812 9862 3154
Zahmilia@phapros.co.id

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019