Palu (ANTARA) - Ada saja tindakan kriminal yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab di hunian sementara (huntara) untuk pengungsi korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Baru-baru ini fasilitas-fasilitas huntara yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang tersebar di tiga daerah terdampak bencana 28 September 2018 hilang dicuri.

"Yang dicuri seperti kran air, lampu dan pintu. Yang dicuri fasilitas huntara yang ada di Palu, Sigi dan Donggala. Belum lama ini ada sekitar 20 pintu di huntara di Kabupaten Sigi, kalau tidak salah di Desa Binangga yang hilang dicuri," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sulteng pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah III Kementerian PUPR, Zulfikar di Palu, Senin.

Ia sangat menyesalkan kejadian tersebut. Di saat para pengungsi korban bencana membutuhkan hunian untuk sementara waktu, ada oknum-oknum yang tega mencuri fasilitas-fasilitas di sana.

"Penyebabnya karena huntara-huntara yang fasilitasnya dicuri itu masih kosong. Belum dihuni. Padahal huntaranya sudah selesai dibangun. Kalau sudah diisi oleh pengungsi pasti tidak akan kecurian," ujarnya.

Baca juga: Ribuan bilik hunian sementara di Palu, Sigi dan Donggala belum terisi

Baca juga: Huntara di Palu, Sigi dan Donggala alami masalah listrik

Baca juga: Ada 915 bilik huntara PUPR untuk korban bencana Pasigala kosong


Zulfikar mengimbau Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Kabupaten Sigi dan Donggala mengarahkan para pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian agar segera mengisi huntara-huntara yang masih kosong.

Bukan hanya kecurian fasilitas saja, jika huntara-huntara tersebut tidak dihuni, tambahnya, fasilitas-fasilitas di sana akan rusak karena tidak dirawat.

"Kita sudah sampaikan kepada Pemkot Palu, Pemkab Sigi dan Donggala setiap pertemuan karena itu ranahnya mereka. Kami hanya sebatas membangun. Faslitas-fasilitas yang hilang itu sudah kami laporkan kepada Babinkamtibmas di sana," jelasnya.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019