Kerja sama yang dilakukan dengan Alfamart tersebut sangat baik karena pihak minimarket itu dapat memfasilitasi produk UMKM untuk bisa dipasarkan dengan menyediakan tempat khusus
Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, bermitra dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (selaku pengelola Alfamart), menjalin kemitraan dalam hal pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kemitraan tersebut dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya memberikan pelatihan pemasaran produk kepada para pelaku UMKM di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.

Kepala Disperindag Kabupaten Lombok Barat Agus Gunawan menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan mengajak pelaku UMKM memasarkan produknya di toko Alfamart dengan harapan bisa menumbuhkan usaha tersebut.

Baca juga: NTB Expo 2019 diharapkan jadi penyambung jejaring usaha

Baca juga: Kemendag dorong UMKM NTB manfaatkan Pusat Promosi dan Perdagangan RI


"Kerja sama yang dilakukan dengan Alfamart tersebut sangat baik karena pihak minimarket itu dapat memfasilitasi produk UMKM untuk bisa dipasarkan dengan menyediakan tempat khusus," katanya.

Menurut dia, pemasaran produk melalui Alfamart itu dengan proses dan dilaksanakan sesuai prosedur yang ditentukan.

Sebelumnya, telah ada nota kesepahaman (MoU), yakni sebanyak 15 produk UMKM yang dipasarkan melalui Alfamart, namun perlu ada evaluasi lagi.

"Saya berharap produk UMKM Lombok Barat lebih banyak diserap dan para pelaku usahanya diberikan kemudahan untuk memasukkan produknya," kata Agus.

Sementara itu, Branch Buyer Food Merchandising Alfamart, Jaloem Pratama memberikan gambaran mengenai seperti apa prosedur supaya produk UMKM bisa masuk dan dipasarkan di toko-toko Alfamart. Mulai dari kemasan sampai legalitasnya, tapi tentunya tidak serumit pemasok besar.

"Kami ingin berbagai produk makanan khas Kabupaten Lombok Barat semakin dikenal oleh masyarakat dengan cara dipasarkan di toko Alfamart. Semoga kerja sama ini dapat berlanjut secara berkesinambungan," ujarnya.

Baca juga: BI latih 355 UMKM NTB manfaatkan internet

Jaloem mengatakan sebelumnya memang sudah ada 15 produk UMKM Kabupaten Lombok Barat yang dipasarkan. Tapi seiring berjalannya waktu, saat ini ada tiga yang masih tetap eksis.

Produk lainnya tidak bisa lanjut memasarkan produknya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar.

"Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami mengajak para UMKM di Lombok Barat untuk memasarkan produknya ke toko kami, namun harus mengikuti prosedur yang ada. Terkait kendala-kendala teknis yang mungkin bisa didiskusikan dengan kami serta dinas terkait," ucapnya.

Baca juga: Kemenkop terapkan strategi pemulihan UMKM pasca-bencana di NTB dan Sulteng

 

Pewarta: Awaludin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019