Banjarbaru (ANTARA) - Wisuda ke-94 Tahun 2019 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Auditorium Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, diminta mencuci kaki orang tua sebagai wujud ungkapan terima kasih atas segala pengorbanan ibu dan ayah mereka hingga berhasil lulus di bangku kuliah.

"Alhamdulilah anak kami bisa lulus dengan nilai terbaik, saya sangat terharu dengan prosesi wisuda ini," ucap Endang Martini, salah satu orang tua yang tampil ke depan untuk mengikuti prosesi pencucian kaki oleh sang anak Idora Diah Vitaloka, S.T.

Endang dan suaminya Karman yang nampak menangis haru, sangat bangga atas keberhasilan putri semata wayang mereka yang menempuh pendidikan S1 Teknik Kimia hingga lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66 yang menjadi tertinggi di tingkat Fakultas Teknik ULM.

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi mengakui, ide adanya acara tambahan berupa prosesi pencucian kaki orang tua didasari keinginan agar penghormatan terhadap jasa dan pengorbanan para orang tua dapat ditunjukkan oleh wisudawan di momen bersejarah yaitu wisuda.

"Jadi ini sebuah simbolis yang diwakili para wisudawan dan wisudawati terbaik di tingkat fakultas untuk maju ke depan mencuci kaki orang tua mereka," kata Sutarto.

Baca juga: Nina Kurnia Dewi berbagi kiat sukses kepemimpinan

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat sasar mahasiswa Eropa

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat gandeng bloger promosikan kampus

 
Prosesi mencuci kaki orang tua oleh wisudawan terbaik 2019 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Auditorium Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (14/12/2019). (ANTARA/Firman)


Sang rektor ingin mengingatkan kepada seluruh wisudawan agar mereka ingat jasa-jasa pengorbanan orang tua karena tanpa adanya dukungan orang tua, mustahil seseorang bisa kuliah hingga lulus meraih gelar sarjana, magister ataupun doktor.

"Orang tua yang melahirkan kita, membesarkan hingga mendidik dan membiayai pendidikan tanpa kenal menyerah hingga berhasil mengantarkan kita meraih kesuksesan bergelar akademik. Hal itu harus selalu diingat dengan cara berbakti sepanjang hidup kita," tutur Sutarto.

Pada acara wisuda yang dipimpin Ketua Senat Universitas Prof Dr Ir H Gusti Muhammad Hatta itu, jumlah wisudawan yang dikukuhkan sebanyak 1.250 orang terdiri dari 1 orang wisudawan Program Doktor, 84 orang wisudawan Program Magister, 1.160 orang wisudawan Program Sarjana dan 5 orang wisudawan Program Diploma.
Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi memidahkan tali toga untuk wisudawan terbaik. (ANTARA/Firman)


Adapun wisudawan terbaik tingkat universitas diraih Agung Yoga Pranata, M.T dari Program Magister Teknik Sipil dengan IPK 4,00. Kemudian Program Sarjana
Herman Noviyandi, S.Pd dari Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan IPK 3,90 serta Program Diploma Ulfa Trifani, A.Md.Kes dari Program Studi D-3 Analis Farmasi dan Makanan dengan IPK 3,46.

Dalam amanatnya, Sutarto berpesan agar para alumni ULM yang diwisuda memiliki langkah ke depan untuk mengembangkan 6 kompetensi pada abad 21 yang dikenal dengan 6C, yaitu Critical Thingking (berpikir kritis), Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), dan Creativity (kreativitas), ditambah dengan Character (karakter) dan Citizenship (kewarganegaraan).

"Kemajuan teknologi memudahkan kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain di bumi ini dengan sangat cepat. Persaingan merebut pasar kerja tentu semakin ketat dengan terbukanya persaingan global. Keberhasilan di karir kedepan tentu sangat tergantung seberapa kuat kompetensi yang kita miliki untuk bisa merebut peluang yang ada," pungkasnya menekankan.

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019