Ternate (ANTARA News) - Seorang pengamat politik dari Ternate, Maluku Utara, berpendapat bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai penetapan Caleg terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak, akan menghilangkan "bisnis" penentuan nomor urut Caleg di partai-partai politik.

"Penetapan legislatif berdasarkan nomor urut yang berlaku selama ini telah menjadi lahan bisnis bagi partai politik dalam mentapkan Caleg. Parpol mengisyaratkan setoran dana yang cukup besar bagi Caleg yang ingin di nomor jadi (atas)," kata Dr Ridha Adjam pengamat politik dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Kamis.

Caleg yang menyetor dana besar untuk mendapatkan nomor urut jadi itu, kata Ridha, biasanya setelah menjadi legislator menjadi kurang memperhatikan aspirasi rakyat. Ia lebih mengutamakan bagaimana bisa mengembalikan dana yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan nomor urut jadi.

Ridha yang juga Direktur Konsorsium Makuwaje mengatakan, penetapan Caleg yang didasarkan pada nomor urut selama ini juga dijadikan sarana bagi para elit Parpol untuk menempatkan keluarganya pada nomor urut jadi dalam daftar Caleg.

"Sistim tersebut (penetapan anggota legislatif berdasarkan nomor urut) memang tidak adil. Mereka yang memiliki dana atau keluarga pengurus parpol bisa dengan mudah menjadi anggota legislatif walaupun saat pemilu mendapat suara sedikit," katanya.

Ia mengatakan, adanya penetapan anggota legislatif berdasarkan suara terbanyak tersebut maka ketidakadilan itu dapat diakhiri. Caleg yang mendapat dukungan mayoritas dari rakyat saat pemilu akan berpeluang menjadi anggota legislatif meski berada di nomor urut bawah.

Selain itu kata Ridha anggota legislatif nanti, baik pusat maupun daerah adalah mereka yang benar-benar mendapat dukungan mayoritas dari rakyat, sehingga dipastikan kepentingan rakyat akan lebih diperhatikan.

"Oleh karena itu semua rakyat Indonesia harus mendukung keputusan MK tersebut. Kalau ada yang menolak keputusan itu, berarti yang bersangkutan tidak menghendaki pelaksanaan demokrasi yang adil di negeri ini," katanya.

Ia menghimbau kepada rakyat di Indonesia agar pada Pemilu legislatif 2009 cermat dalam memilih Caleg. Pilihlah Caleg yang selama ini terlihat berperilaku baik, dan memiliki kedekatan dengan rakyat walaupun caleg bersangkutan berada pada nomor bawah.

"Sekarang ini banyak Caleg yang berusaha mendekati rakyat dengan memberikan berbagai janji. Saya harap rakyat jangan mudah tergiur dengan janji-janji Caleg. Rakyat tentu lebih mengetahui figur caleg mana yang harus dipilihnya," kata Ridha.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008