Perlakukan sebagaimana biasa
Jakarta (ANTARA) - Pejabat di Kementerian Dalam Negeri mengimbau agar masyarakat menerima kehadiran Warga Negara Indonesia eks-Anak Buah Kapal World Dream seperti warga biasa.

Karena itu, pemerintah daerah hendaknya mengimbau masyarakat agar jangan ada yang mendiskriminasi mereka karena pernah mengalami pemantauan selama 14 hari di Pulau Sebaru terkait virus corona (COVID-19), kata Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA.

"Perlakukan sebagaimana biasa," ujar Safrizal kepada ANTARA di Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Sabtu.

Baca juga: WNI Eks-ABK World Dream ada yang dipulangkan naik pesawat

Ia menekankan kata sehat sebanyak tiga kali untuk memastikan bahwa semua WNI eks-ABK World Dream sudah dinyatakan sehat dan terbebas dari virus corona (COVID-19) setelah mengalami karantina 14 hari di Pulau Sebaru tersebut.

"Mereka 3 kali sehat (sehat, sehat, sehat). Sehat di Kapal (KRI Semarang), sehat di pulau Sebaru, keluar dari Sebaru juga sehat dan membawa sertifikat kesehatan," tutur Safrizal.

Ia juga mengimbau kepada keluarga WNI eks-ABK World Dream agar senantiasa menjaga kesehatan, kebersihan dan apabila masih ada ditemukan keluhan-keluhan, agar segera menghubungi dokter berdasarkan protokol kesehatan yang ada.

Sebelumnya, 188 WNI ABK World Dream turun dari KRI Semarang-594 tepat pukul 12.00 WIB, Sabtu (14/3/2020) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka mengenakan baju dan topi seragam berwarna biru gelap.

Para ABK Kapal Pesiar World Dream itu tiba menggunakan kapal KRI Semarang-594 yang didampingi langsung oleh Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Setelah diserahterimakan kepada perwakilan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), para ABK diberi sertifikat sehat langsung oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Baca juga: 74 pendamping dipulangkan bersama WNI ABK World Dream

Kemudian mereka dibawa oleh Kementerian Dalam Negeri menggunakan lima bus yang disediakan untuk mengantar mereka ke Bandara Soekarno Hatta atau Halim Perdana Kusuma atau transit di tempat perwakilan keluarga atau hotel yang dirahasiakan.

Untuk yang berangkat dari Bandara, Safrizal mengatakan ada yang take off mulai jam 14.00 WIB tadi, hingga terakhir penerbangan jam 22.00 WIB.

"Jadi di antarkan ke Bandara, baik yang dari Halim maupun Soekarno Hatta," ucap Safrizal.

Mereka yang transit di tempat keluarganya maupun di hotel masih dirahasiakan oleh Safrizal, namun ia mengatakan tidak masalah apabila yang bersangkutan memberi tahu langsung kepada wartawan tentang tujuan mereka.

"Kami tidak menyebarkan nama dan alamat, tapi kalau mereka mau memberikan keterangan sendiri, pengalaman mereka, silakan. Pemerintah tidak menyebarluaskan kerahasiaan privasi, tapi kalau mereka mau membagi pengalaman mereka sendiri atas inisiatif sendiri, dipersilakan," ujar Safrizal menambahkan.

Baca juga: "Semangat untuk sehat," moto ABK World Dream selama observasi

Baca juga: KRI Semarang bawa ABK World Dream tiba di Tanjung Priok

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020