Jambi (ANTARA) - Dalam upaya pencegahan penanganan dan penyebaran virus corona atau COVID-19, pihak Lapas Kelas II A Jambi melakukan berbagai upaya diantaranya sementara ini tidak menerima tahanan baru dan tidak membuka jam kunjungan keluarga yang bisa dilakukan setiap harinya.

Lapas Kelas II A Jambi melakukan upaya dan penanganan pencegahan penyebaran COVID-19, selain dengan tidak menerima tahanan baru kemudian lagi sampai meniadakan apel pagi dan siang pegawai sebagai penerapan sosial distancing, kata Kepala Lapas Kelas II A Jambi, Yusran Saad, melalui rilis yang diterima, Senin.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya juga menutup sementara kunjungan keluarga penghuni Lapas. Untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan, kunjungan keluarga di Lapas Jambi ditiadakan dan dengan terlebih dahulu sosialisasi yang baik bagi keluarga maupun kepada para penghuni lapas.

Selain itu, Lapas Jambi juga telah memberlakukan sistem Work From Home (WFH) bagi staf dan diatur piket dari masing-masing seksi dan bagian untuk melaksanakan tugas di kantor dan sebagian melaksanakan tugas di rumah.

Dengan ketentuan absensi wajib diisi melalui Simpeg dan bagi yang memiliki pekerjaan rutin serta tidak bisa ditinggalkan diizinkan untuk tetap bekerja di kantor.

Untuk regu jaga, pihak lapas telah mengatur sedemikian rupa sehingga dalam sehari hanya ada regu pagi dan regu malam. Dengan harapan mengurangi frekuensi keluar masuknya manusia ke dalam lapas. Bagi petugas jaga juga wajib menggunakan APD minimal sarung tangan plastik dan masker.

Yusran juga mengatakan pihak Lapas Jambi juga memberikan pemahaman dan sekaligus menginstruksikan kepada petugas lapas, kesehatan dan petugas pengamanan agar membimbing sekaligus memberi petunjuk arah yang jelas dan proses bagi siapa pun yang akan masuk ke dalam lapas dengan melalui prosedur.

Kemudian untuk proses pelimpahan tahanan tahap dua (P21) hanya dilakukan di dalam lapas, antara penyidik dan penuntut. Menunda sementara pengeluaran tahanan untuk kepentingan rekonstruksi, pemusnahan barang bukti dan lainnya. Melaksanakan sidang dengan menggunakan sarana video conference atau teleconference melalui aplikasi yang tersedia dengan menyiapkan ruang sidang sebanyak empat ruang di dalam lapas.

Untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Jambi diberikan kesempatan dan fasilitas olahraga mandiri dengan memanfaatkan sarana olahraga yang ada, menjaga kecukupan makan dengan menjaga ketersediaan makan, memberikan kesempatan menerima kiriman makan dari keluarga setelah menjalani pemeriksaan petugas dan pengaturan penerimaan dan pendistribusian dengan memperhatikan SOP yang berlaku serta menyiapkan sarana komunikasi melalui wartel dan empat buah PC untuk video call, tanpa dipungut biaya.

Kepada WBP juga diwajibkan membersihkan dan mempersiapkan sarana ibadah dengan baik, melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala ke dalam blok hunian dan lingkungan sekitar blok hunian serta lingkungan kantor dan seluruh tempat yang sering dilalui oleh manusia.

Juga melakukan penjemuran kasur dan sarana tidur serta pakaian setiap hari secara bergantian.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Sumsel tunda penitipan tahanan

Baca juga: Tahanan Lapas Cipinang alami sesak napas, ini klarifikasi dokter

Baca juga: Lapas Pamekasan membuat bilik disinfektan untuk cegah COVID-19

Baca juga: Cegah COVID-19 di lapas, DPR: Pembahasan RUU Pemasyarakatan dipercepat

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020