Tidak semua lapisan masyarakat dapat melakukan anjuran cuci tangan
Depok (ANTARA) - Dosen dari Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Herlily menginisiasi program Ember Cuci Tangan untuk Kampung Kota Siaga COVID-19.

"Ember Cuci Tangan COVID-19 didesain dengan memodifikasi keran pada bagian bawahnya," kata Herlily dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Herlily menuturkan hal yang sangat mendasar seperti mencuci tangan dengan air mengalir merupakan suatu tantangan tersendiri bagi warga kampung kota di Jakarta.

"Tidak semua lapisan masyarakat dapat melakukan anjuran cuci tangan disebabkan keterbatasan fisik dan ekonomi, terutama keterbatasan ketersediaan fasilitas air bersih di ruang luar," jelasnya.

Setidaknya, saat ini telah tersebar 150 unit ember di 10 kampung kota padat penduduk, khususnya di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, untuk memenuhi kebutuhan fasilitas cuci tangan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan sejumlah anjuran dalam upaya perlindungan dasar menghindari COVID-19, salah satunya adalah dengan mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin.

Baca juga: Polres Temanggung bentuk Kampung Siaga COVID-19 di 7 kelurahan

Baca juga: Kampung Siaga Corona di Tangerang diperluas hingga tingkat RT



Kampung-kampung di Kota Jakarta yang padat penduduk merupakan salah satu area yang memiliki risiko tinggi penyebaran COVID-19. Di sisi lain, kampung kota memiliki keterbatasan tersedianya akses keran air mengalir, serta keterbatasan ruang untuk peletakan movable hand washer.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Herlily dan tim berinisiatif memberikan perhatian khusus dengan memfasilitasi kebutuhan masyarakat agar semakin meningkatkan efektivitas kegiatan mencuci tangan.

"Semoga melalui program pendistribusian Ember Cuci Tangan untuk Kampung Kota Siaga COVID-19 dapat turut membantu warga untuk menjaga kebersihan dan mengurangi penyebaran COVID-19 di masyarakat," katanya.

Program Ember Cuci Tangan COVID-19 turut melibatkan masyarakat agar dapat dikelola bersama-sama oleh warga, misalnya untuk memastikan ketersediaan air di ember dan sabun. Jika dirasa kurang, unitnya juga dapat dengan mudah ditambah atau diupayakan mandiri oleh warga secara swadaya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris mengatakan UI akan terus mengupayakan berbagai program sebagai dukungan pada masyarakat dan pemerintah, untuk dapat bersama-sama menghadapi pandemi global dalam pengendalian penyebaran virus COVID-19.

Baca juga: Depok bentuk 902 Kampung Siaga COVID-19

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020