Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyalurkan paket bantuan sosial (bansos) untuk warga Jawa Timur dan Sumatera Selatan, dalam rangka meringankan beban akibat pandemi COVID-19.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolik oleh Yasonna dalam sesi teleconference bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Asisten III Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Edward Juliarta, Rabu.

"Kita ketahui bahwa COVID-19 ini tidak hanya punya dampak kesehatan, tetapi juga yang sangat parah adalah dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Mungkin bantuan yang kami berikan tidaklah banyak, tetapi inilah bentuk partisipasi kami meringankan beban sesama anak bangsa di tengah kondisi sulit ini," ujar Yasonna.

Baca juga: Mensos: Pemprov DKI janjikan data baru penerima bansos pekan ini
Baca juga: Ganjar peringatkan bantuan pemerintah tak berstiker kepala daerah


Paket bansos yang diserahkan masing-masing berupa 1.000 paket sembako untuk warga wilayah Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Khusus untuk Jawa Timur, terdapat tambahan paket bansos, berupa 300 kilogram telur hasil produksi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tuban, 1.000 lembar masker produksi Lapas Perempuan Malang, serta 100 liter disinfektan, 100 liter sabun cuci tangan, dan 100 liter penyanitasi tangan hasil produksi warga binan Lapas Kelas 1 Malang.

Yasonna menyebut paket bantuan ini merupakan partisipasi dan bentuk uluran tangan jajaran Kemenkumham untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19.

Ini bukan kali pertama Kementerian Hukum dan HAM menyalurkan paket bantuan sosial. Sebelumnya, Yasonna juga telah membagikan paket sembako dan alat kesehatan untuk masyarakat di kawasan Gunung Sindur (Bogor), Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan provinsi Jawa Tengah.

Selain itu terdapat juga bantuan berupa alat kesehatan yang diserahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, serta beberapa fasilitas kesehatan lain di wilayah Bodetabek.

Yasonna mengatakan penyaluran bansos tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar jajaran pemerintahan mengerahkan segala upaya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: BPK soroti kinerja pengelolaan utang, data bansos, dan program pensiun
Baca juga: Pasar Jaya diprediksi tak mampu siapkan bansos untuk dua juta KK


Pemerintah, kata dia, saat ini terus bekerja keras memberi bantuan, termasuk melalui bantuan jaring pengaman sosial hingga program kartu prakerja.

"Dalam kondisi saat ini, sangat diperlukan gotong-royong kita semua. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dengan seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama masyarakat, pada gilirannya kita akan bersama-sama bisa melewati krisis ini," Kata Yasonna.

"Selain itu, tentu saja berbagai protap kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan harus tetap dilakukan," sambung dia.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut paket bantuan dari Kemenkumham merupakan bagian dari sinergitas jajaran pemerintahan meringankan beban masyarakat.

"Kami menyampaikan terimakasih, Pak Menteri. Ini semua akan menjadi bagian sinergitas luar biasa. Seluruh bantuan ini akan kami unggah di website pemprov, demikian juga peruntukannya," kata Khofifah.

Khofifah juga menyampaikan apresiasi terhadap paket bantuan yang merupakan produksi warga binaan dari sejumlah lapas di wilayah Jawa Timur.

"Kami sampaikan terimakasih bahwa dalam proses asimilasi ini mereka bisa melakukan sesuatu yang positif. Apalagi selama menjadi warga binaan, mereka juga mendapat bimbingan keterampilan yang bisa meningkatkan produktivitas mereka, seperti bertani atau beternak. Insya Allah itu akan memberikan harapan bagi mereka saat kembali ke masyarakat," kata dia.


Baca juga: Data bansos DKI-Kemensos sama, ke depan berdasarkan usulan RT-RW
Baca juga: Polda Jateng dan Kodam Diponegoro beri bansos pengurus masjid

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020