Port Moresby (ANTARA News/AFP) - Sebuah pesawat penumpang yang membawa 13 orang termasuk sembilan warga Australia hilang dikhawatirkan jatuh di Papua Nugini (PNG), kata perusahaan penerbangan dan para pejabat Australia, Selasa.

Pesawat Twin Otter yang memiliki 20 tempat duduk hilang pukul 10:53 waktu setempat (06:53 WIB) dalam perjalanan ke daerah tujuan wisata Kokoda setelah lepas landas dari Port Moresby, ibu kota negara Pasifik Selatan itu.

"Mungkin pesawat itu mengalami kecelakaan," kata pejabat perusahaan penerbangan PNG Alen Tyson kepada AFP dan menambahkan operasi pencarian terhambat akibat cuaca buruk.

Departemen Luar Negeri Canberra mengatakan sembilan dari 11 penumpang adalah warga Australia. Dua awak juga berada dalam pesawat tujuan Kokoda, lokasi populer bagi para pejalan kaki dan pertempuran terkenal dalam Perang Dunia II yang melibatkan pasukan Australia.

"Sembilan penumpang adalah warga Australia," kata departemen itu dalam pernyataannya. "Staf konsuler sedang menghubungi para keluarga penumpang-penumpang Australia untuk memberikan bantuan konsuler."

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith mengatakan para pejabat di Port Moresby sedang berusaha sekuat tenaga untuk menemukan pesawat itu tetapi menambahkan kondisi cuaca membuat pencarian itu "sangat sulit."

"Pencarian sedang dilakukan sekarang untuk menemukan pesawat tersebut. Saya memberitahukan bahwa kondisi cuaca membuat pencarian sangat sulit. Usaha itu termasuk pemeriksaan lapangan-lapangan terbang lain di sekitar daerah itu," kata Smith kepada parlemen di Canberra.

"Duta besar Australia dan para stafnya di kedutaan besar di Port Moresby kini bekerja sama dengan pihak berwenang Port Moresby untuk melakukan segala upaya guna menentukan keberadaan pesawat itu."

Pejabat perusahaan penerbangan itu Tyson mengatakan sejumlah helikopter dan pesawat lain sedang menyisir lokasi Owen Stanley Range di sebelah utara Port Moresby.

"Cuaca buruk menghambat pencarian dan pertolongan di laut sehingga pada tahap ini kami masih tidak dapat mengkonfirmasikan apakah pesawat itu mengalami kecelakaan atau apakah mendarat di suatu tempat dan tidak dapat menghubungi kami," kata Tyson.

"Kami memiliki sejumlah helikopter dan pesawat di daerah itu yang berusaha menemukan pesawat tersebut tetapi saat ini kami masih tidak dapat mengkonfirmasikan apakah pesawat itu mengalami kecelakaan."

Paling tidak 19 pesawat jatuh sejak tahun 2000 di PNG, yang daerahnya tidak datar dan kurangnya jalan penghubung membuat perjalanan udara sangat penting bagi enam juta penduduknya.

Para pilot Australia tewas dalam kecelakaan di PNG Juli 2004, Februari 2005 dan Oktober 2006.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009