Surabaya (ANTARA) - Ribuan alat pelindung diri (APD) bantuan dari Badan Intelijen Negara (BIN) langsung didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan dan non-rujukan yang menangani pasien COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Langsung saya bagikan APD-nya. Karena ini nyawanya mereka (tim medis) berapapun jumlahnya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima bantuan APD dari Sekretaris Utama BIN Komjen. Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo di Balai Kota Surabaya, Jumat.

Baca juga: BIN bantu ribuan alkes dan APD untuk penanganan COVID-19 di Surabaya

Selain APD, kata dia, pihaknya menerima bantuan dari BIN berupa dua unit mobil laboratorium dan alat kesehatan (alkes). Sesuai rencana, alat atau mobil laboratorium akan ditempatkan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Sebab, lanjut dia, dibutuhkan ruangan khusus untuk mengoperasikan laboratorium tersebut. "Kita akan rundingkan hari ini pemasangannya, karena ruangannya harus khusus," ujarnya.

Menurut dia, laboratorium tersebut sangat membantu dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang ada di Kota Surabaya. Kapasitas laboratorium tersebut bisa mencapai sekitar 500, sehingga dapat mempercepat dalam mendapatkan hasil.

"Nah, dari situ tentunya bisa lebih mempercepat antisipasi juga," ujar dia.

Baca juga: Pemkot Surabaya salurkan ribuan APD ke berbagai rumah sakit

Baca juga: Surabaya terima 15 ribu APD dan 2 ribu PCR dari Kemenkes


Adapun bantuan yang diterima Pemkot Surabaya dari BIN, di antaranya 8.000 APD, Real Time PCR 2 unit, Reagent PCR 5000 test, VTM (Virus Transport Media) 5000 unit, Laminar Airflow Cabinet I unit, PCR Box 1 unit, Vortex 2 unit, Mini Centrifuge My SPIN 12 Mini Centrifuge 3 unit, Refrigerator 2-8° C 1 unit.

Selain itu, Freezer -20° C 1 unit, Mikropipette Set 3 unit, Bio Safety Cabinet 2 unit, Automatice Extraction Machine + Biotecon 2 unit, Refrigerated Centrifuge 1 unit, Autoclave 1 unit, Thermal Mixer 1 unit, Thermal Block 1 unit, Oven, 1 unit, dan Freezer -80° C 1 unit.

Sekretaris Utama BIN Komjen Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo mengatakan atas perintah Kepala BIN, ia berusaha untuk mengambil langkah cepat dalam pelacakan, pemetaan serta langkah-langkah dalam memutus pademi global, di antaranya dengan menghadirkan laboratorium, alat rapid test, swab, APD, maupun alat pendukung lainnya.

"Dalam kondisi saat ini setiap individu memiliki peran penting serta kontribusi dalam menambah atau mengurangi angka dari penyebaran COVID-19. Oleh karenanya, warga juga harus tetap disiplin dan menerapkan protokol-protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Pelindo III bantu 1.500 APD di tujuh RS Surabaya dan Bali

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020