selama bekerja dari rumah ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat duduk
Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan yang juga dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RS Siloam Semarang dr Marisa SpKFR mengingatkan semakin tingginya risiko gangguan kesehatan yakni nyeri punggung ketika banyak melakukan kerja dari rumah saat pandemi COVID-19.

dr Marisa SpKFR dalam keterangannya, Minggu, mengatakan risiko gangguan kesehatan berupa nyeri punggung memang cukup sulit dihindari terutama bagi kalangan pekerja yang melakukan kerja dari rumah yang dalam kurun waktu terakhir dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Baca juga: Survei LIPI: 78 persen kerja dari rumah tetap produktif

“Ini karena para pekerja setidaknya akan duduk di tempat dan mungkin posisi yang sama dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal itu memicu keram otot dan nyeri pada beberapa bagian di bagian punggung,” katanya.

Marisa mengatakan secara umum nyeri punggung saat bekerja dari rumah disebabkan oleh mekanik atau penggunaan otot secara berlebihan atau akibat cedera yang menimbulkan ketegangan pada otot.

“Ini juga yang menjadi penyebab terbanyak atau 80-90 persen terjadinya nyeri punggung pada umumnya,” katanya.

Baca juga: Pelindo II lanjutkan budaya kerja dari rumah setelah COVID-19

Ia menyebutkan aktivitas lebih banyak duduk, inaktivitas atau jadi jarang bergerak, terakhir banyak mengangkat-angkat barang merupakan faktor risiko terjadinya nyeri punggung bagian bawah.

Penelitian turut menerangkan duduk selama 4 jam per hari dengan sikap membungkuk merupakan faktor risiko terjadinya nyeri.

“Setidaknya tekanan bantalan sendi akan mengalami kenaikan sebesar 190 persen ketika duduk dengan sikap membungkuk. Oleh karena itu, selama bekerja dari rumah ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat duduk,” katanya.

Baca juga: Menpan-RB perpanjang lagi masa kerja dari rumah ASN hingga akhir Mei

Ia menyarankan sejumlah langkah untuk mencegah nyeri tulang belakang saat bekerja di rumah meliputi duduk dengan posisi yang baik, yaitu tidak condong ke depan. Sebab, semakin condong ke depan akan menambah beban pada bantalan sendi.

Duduk yang disarankan adalah tegak dengan sudut kaki membentuk 90 derajat. Saat duduk, kursi yang digunakan harus memiliki sandaran punggung dan tangan.

“Hal itu bermanfaat untuk menyandarkan tulang punggung ke kursi sehingga mengurangi beban kepada bantalan sendi. Sebisa mungkin sandaran ditambah bantal agar punggung tersanggah atau menopang dengan baik,” katanya.

Selain itu, perhatikan pula bentuk kursi duduk dan jangan menggunakan kursi yang terlalu pendek, sementara kaki pun sebaiknya tidak dalam posisi menggantung.

Baca juga: Survei: Kaum milenial ternyata kesulitan jalani WFH

dr Marisa SpKFR menyarankan agar tidak duduk lesehan saat WFH. Sebab, dengan duduk lesehan akan membuat otot “over use” atau terlalu banyak tekanan.

Pada saat duduk sebaiknya setiap 30 menit berdiri atau melakukan peregangan di mana tidak hanya duduk, dr Marisa menambahkan saat mengangkat beban di rumah juga harus memperhatikan postur tubuh.
Ia juga menyarankan sebaiknya saat mengangkat barang harus sejajar dengan tubuh atau lutut ditekuk terlebih dahulu.

“Tidak dianjurkan mengambil barang dalam posisi membungkuk. Hal ini untuk mengurangi ketidakseimbangan otot saat bekerja mengangkat beban,” katanya.

Selain itu, bagi yang kerap mengalami nyeri punggung, sebaiknya bangun tidur dengan posisi miring.

“Jika langsung bangun tentu saja akan membuat nyeri pada tulang belakang. Bangun tidur dengan posisi miring juga sangat disarankan dilakukan pada orang lanjut usia saat bangun dari tidur,” katanya.

Baca juga: Pekerja ingin WFH diadopsi perusahaan meski pandemi corona usai

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020