Selama triwulan I 2020, realisasi investasi kelautan dan perikanan tercatat sebesar Rp2,01 triliun, naik 38,75 persen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk terus menjaga agar iklim investasi di sektor kelautan dan perikanan tetap tumbuh di tengah merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menyampaikan bahwa selain logistik, KKP juga terus menjaga agar iklim investasi di bidang kelautan dan perikanan tetap tumbuh di tengah pandemi.

"Selama triwulan I 2020, realisasi investasi kelautan dan perikanan tercatat sebesar Rp2,01 triliun, naik 38,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yang hanya mencapai angka Rp1,45 triliun. Yang harus diwaspadai adalah kemungkinan terjadinya perlambatan di triwulan II akibat pandemi," ucapnya.

Nilanto memaparkan, upaya penanggulangan dampak COVID-19 terhadap investasi yang dilakukan pihaknya antara lain pengembangan perizinan sektor kelautan dan perikanan berbasis online serta memperpendek waktu pengurusan Surat Ijin Usaha Pengolahan (SIUP) menjadi tiga hari.

Selain itu, ujar dia, fasilitas PPh diberikan untuk penanaman modal serta pemberian kebijakan tax holiday.

"Kemudian ada pembebasan bea masuk dan juga diberlakukan atas impor mesin barang dan bahan untuk keperluan produksi," jelas Nilanto.

Ia mengemukakan, KKP terus berupaya menjaga geliat industri pengolahan hasil perikanan di situasi pandemi karena kelancaran arus barang menjadi salah satu faktor kunci untuk menunjang rantai produksi.

"Dan untuk pengangkutan produk perikanan melalui udara, Bapak Menteri juga sudah meminta kepada Garuda Indonesia untuk kelancaran pengangkutan produk perikanan domestik dan internasional dengan pesawat," kata Nilanto Perbowo.

Sejumlah terobosan juga dilakukan PT Kereta Api Indonesia dengan mengembangkan kereta kontainer/barang untuk distribusi produk perikanan di jalur Surabaya – Jakarta – Surabaya. Banyak pelaku usaha ikan hias yang mendistribusikan barangnya dari Jawa Timur menuju Jakarta menggunakan kereta barang.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bakal merevisi target realisasi investasi lantaran capaian realisasi investasi triwulan II/2020 yang dipastikan turun karena dampak sistemik pandemi COVID-19.

Kendati demikian, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam ajang silaturahmi dengan para Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengatakan akan terus berkonsolidasi untuk mendorong realisasi investasi.

"Pemerintah saat ini belum bisa menentukan kapan pandemi COVID-19 akan berlalu. Kita harus melakukan penyesuaian dengan keadaan ini. BKPM akan melakukan revisi target realisasi investasi triwulan II 2020 ini. Nanti akan kami informasikan lagi. Dengan kondisi saat ini, kita harus melakukan hal-hal di luar kelaziman. Presiden Jokowi sudah sampaikan bahwa saat ini ekonomi turun, banyak orang kehilangan pekerjaan. Solusi untuk menciptakan lapangan kerja yaitu melalui investasi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Bahlil juga menyampaikan terima kasih kepada DPMPTSP Provinsi atas pencapaian realisasi investasi triwulan I/2020 dan tidak lupa mengingatkan persiapan realisasi investasi triwulan II tahun 2020 yang akan dilakukan bulan depan.

"Saya juga ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya dalam menyukseskan realisasi investasi triwulan I 2020 lalu yang mencapai Rp210,7 triliun atau tumbuh 8 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.

Baca juga: KKP siap pulihkan pariwisata bahari Gili Matra Nusa Tenggara Barat
Baca juga: KKP dorong percepatan penanganan kasus penangkapan ikan ilegal

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020