Bila kita umum kelonggaran (masjid dibenarkan menambah jumlah jemaah) ia tidak termasuk warga asing. Solat Jumaat dan jemaah hanya untuk warganegara Malaysia sahaja buat masa ini
KUALA LUMPUR (ANTARA) - Musyawarah Kabinet Perikatan Nasional membuat keputusan untuk mengizinkan pembukaan kembali surau-surau di pusat perniagaan (mall) dan di kawasan tempat istirahat (rest area).

"Pembukaan ini mengikuti SOP yang telah ditetapkan dan kepada mereka yang ingin menunaikan ibadat sholat di surau-surau perlu mengamalkan disiplin diri dan penjarakan sosial," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob di Kuala Lumpur, Selasa.

Musyawarah khusus juga setuju untuk mengizinkan restoran, gerai-gerai makan dan semua perniagaan yang menjual makanan untuk beroperasi hingga jam 24.00 malam.

"Namun harus ditegaskan social distancing perlu dilaksanakan senantiasa dan juga kebersihan diri," katanya.

Dia mengatakan kedai-kedai dan toko-toko eceran juga diperbolehkan untuk beroperasi hingga jam tengah malam (pukul 24.00).

Sementara itu Ismail Sabri dalam jumpa pers sebelumnya mengatakan pemerintah hanya memberi izin kepada warga negara Malaysia untuk sholat berjamaah di masjid setelah kelonggaran SOP diperluas hingga boleh melibatkan jumlah yang lebih besar.

Ismail Sabri Yaakob mengatakan larangan masih dikenakan kepada warga negara asing untuk solat berjamaah di masjid pada saat ini karena penularan kasus COVID-19 dari warga negara asing masih tinggi.

“Bila kita umum kelonggaran (masjid dibenarkan menambah jumlah jemaah) ia tidak termasuk warga asing. Solat Jumaat dan jemaah hanya untuk warganegara Malaysia sahaja buat masa ini."

“Isu Covid-19 dalam kalangan warga asing masih tinggi, jadi keutamaan kita tentu sahaja rakyat Malaysia,” katanya pada sidang media hariannya di Putrajaya hari ini.


Baca juga: Malaysia akhiri PKPB pada 9 Juni 2020

Baca juga: Myanmar temukan delapan kasus corona impor dari Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020