saat ini tidak ada petugas kesehatan yang tertular COVID-19 dari pasien yang dilayani di RSHS
Bandung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meninjau kesiapan layanan Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru atau normal baru, Sabtu.

Mengetahui kondisi kasus COVID-19 di RSHS Bandung yang semakin menurun, Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta RSHS Bandung yang telah memberikan pelayanan yang baik bagi pasien COVID-19 dan atas kesiapan layanan rumah sakit dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Baca juga: RSHS Bandung siap buka layanan kesehatan non-COVID-19

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama RSHS Bandung, dr R Nina Susana Dewi, Sp.PK(K), M.Kes, MMRS menyampaikan RSHS Bandung telah siap memberikan pelayanan dalam masa AKB dengan memberlakukan zoning area rumah sakit (zona hijau, zona kuning, zona merah).

Protokol Kesehatan AKB-pun selalu disosialisasikan dan diterapkan, di antaranya selalu memakai masker, selalu menjaga kebersihan tangan, melakukan pemeriksaan suhu, waspada dan pahami rambu-rambu keselamatan dan kesehatan serta melakukan jaga jarak satu hingga dua meter.

Baca juga: Wanadri donasikan alat medis ke RSHS Bandung guna bantu atasi COVID-19

Nina melaporkan perkembangan terbaru penanggulangan kasus COVID-19 di rumah sakit tersebut yakni hingga Sabtu ini pasien yang dirawat sekitar 20 orang dan yang masih positif COVID-19 sebanyak empat orang.

Hal lain yang disampaikan oleh Dirut RSHS Bandung adalah kesiapan layanan RSHS di masa AKB yang menekankan pada prinsip “tidak tertular dan tidak menularkan”.

"Sehingga, Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada petugas kesehatan yang tertular COVID-19 dari pasien yang dilayani di RSHS," kata dia.

Baca juga: RSHS Bandung rawat bayi laki-laki 1,5 bulan positif corona

Hal lain yang menjadi perhatian adalah perkembangan dalam pelayanan pasien COVID-19 yang termutakhir yaitu Terapi Plasma Konvalesen.

Terapi Plasma Konvalesen merupakan pemberian plasma dari donor pasien COVID-19 yang telah sembuh kepada pasien yang masih dinyatakan positif COVID-19.

Ia mengatakan hal ini merupakan inovasi pelayanan untuk mempercepat kesembuhan pasien COVID-19 yang tengah di kembangkan di lebih dari 20 rumah sakit di Indonesia termasuk di RSHS Bandung.

Baca juga: RSHS rawat tiga pasien baru dengan status pengawasan Covid-19

Terkait terapi ini, Menkes Terawan Agus Putranto sangat mendukung untuk dilaksanakan demi percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia.

Kementerian Kesehatan, kata dia, sangat mendukung terapi ini baik dari sisi kebijakan maupun sarananya yang relatif membutuhkan biaya cukup tinggi.

Dalam kesempatan ini juga disampaikan santunan bagi tenaga kesehatan yang wafat saat memberikan pelayanan COVID-19.

Santunan disampaikan Menkes kepada keluarga almarhum dr Wahyu Hidayat, Sp THT disaksikan oleh Menko PMK dan Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil.

Baca juga: Alat deteksi COVID-19 Unpad-ITB masuki validasi sampel virus

 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020