gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan
Bandung (ANTARA) - Universitas Padjajaran (Unpad) mengembangkan inovasi metode hipnosis guna mengurangi rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat akibat adanya pandemi COVID-19 yang dinamakan “Afirmasi Virus Corona-19”.

Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjajaran, Diana Sari M.Mgt PhD mengatakan inovasi tersebut merupakan inovasi di luar bidang kesehatan yang juga bisa berkontribusi dalam penanganan pandemi. Sebab kecemasan berlebihan jika tidak ditangani dengan baik akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya seperti gejala COVID-19.

"Bukan hanya kesehatan saja, tapi ada inovasi yang di luar kesehatan. Kan banyak nih sindrom saat lockdown, kebanyakan di rumah. Memang seperti di Jepang, di Korea banyak yang jadinya stres," kata Diana di Bandung, Senin.

Inovasi itu dikembangkan melalui media audio visual yang didahului dengan pengisian formulir di laman http://injabar.unpad.ac.id/hipnosis/. Setelah mengisi formulir, nantinya masyarakat akan diarahkan menuju tayangan audio visual hipnosis.

Metode ini dikembangkan oleh tiga akademisi Unpad yang tergabung dalam kelompok peneliti hipnosis, antara lain Dr Gilang Yubiliana, drg, M.Kes (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr Nani Darmayanti, M.Hum, (Fakultas Ilmu Budaya), dan Jimi Narotama Mahameruaji, M.Si, (Fakultas Ilmu Komunikasi).

Ketiganya mengembangkan metode afirmasi dengan memanfaatkan media audio visual. Tujuannya agar media ini lebih efektif digunakan untuk proses hipnosis mandiri (self hypnosis) selama masa isolasi akibat pandemi berlangsung.

Baca juga: Epidemiolog Unpad ingatkan bahaya penyebaran COVID-19 di pusat niaga

Baca juga: Dokter: Kecemasan akibat COVID-19 merupakan bentuk adaptasi normal


Ada dua tahapan dalam pengembangannya, yaitu penyusunan kalimat afirmasi. Penyusunan ini melibatkan telaah dari ahli linguistik. Dalam hal ini, Dr Gilang berkolaborasi dengan Dr Nani dari sisi telaah linguistiknya.

Pada kalimat afirmasi ini merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Strategi ini bertujuan agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.

“Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat 'Afirmasi Virus Corona-19' mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik,” kata Gilang.

Gilang mengatakan, dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan dengan biomarker kadar hormon. Analisis ini diperoleh Dr Gilang saat studi doktoralnya pada 2016 lalu.

Tahap selanjutnya adalah membuat kalimat afirmasi ini menjadi media audiovisual. Proses yang dilakukan oleh Jimi Narottama ini berhasil membuat media audiovisual bertajuk “Media Intervensi Hypnosis Afirmasi Virus Corona-19” yang digunakan untuk proses hipnosis mandiri.

Pada media visual ini, tim menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Gambar ditambahkan efek gerak lambat untuk lebih memberikan perasaan tenang.

“Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan,” kata Gilang.

Baca juga: Unpad kembangkan alat pengetesan COVID-19 bernama Deteksi Ce-PAD

Baca juga: Alat deteksi COVID-19 Unpad-ITB masuki validasi sampel virus


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020