Kita terima saja apa adanya karena kita menempati lahan orang lain
Jakarta (ANTARA) - Ratusan warga Kampung Bayam antusias melakukan proses administrasi penggantian lahan permukiman kepada PT Jakarta Propertindo di Kantor Kelurahan Papango, Jakarta Utara, Kamis.

Tercatat sebanyak 604 Kepala Keluarga (KK) atau 1.612 jiwa warga dari tiga blok permukiman di Kampung Bayam terkena dampak pada proyek pembangunan stadion BMW atau Jakarta International Stadium (JIS)

Warga mengantre sejak pagi hari untuk melakukan proses verifikasi administrasi sebelum dilakukan proses pembayaran lahan dan bangunan pemukiman. Awalnya warga mengambil nomor lalu melalukan verifikasi berkas, selanjutnya menandatangani berita acara serah terima (BAST).

Usai penandatangan, warga kemudian diarahkan untuk membuka rekening Bank DKI jika belum memiliki nomor rekening. Sementara warga yang sudah memiliki, hanya menyetorkan nomor rekening yang sudah ada.

Baca juga: Jakpro mulai ganti untung pemukiman warga sekitar JIS

Monika (48) warga Blok A2 mengaku sangat bersyukur atas ganti untung lahan dan permukiman yang sudah dihuni selama hampir 17 tahun lalu. Monika merupakan janda beranak dua yang menghidupi keluarganya dengan berjualan di rumahnya yang sudah semi permanen.

“Ukuran rumah saya 12 meter persegi dan uang pergantian santunan oleh pihak Jakpro sudah lebih dari cukup,” jelas Monika.

Uang hasil pergantian itu kata Monika akan digunakan untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi. Perempuan asal Pulau Sumatera itu mengaku pernah menjadi korban penggusuran 2018, juga di lokasi yang sama di stadion BMW.

“Saat itu tidak ada pergantian sama sekali, semuanya merasa sedih,” kata Monika.

Baca juga: Jakpro minta Bank DKI bantu biayai proyek JIS

Namun untuk rencana penggusuran saat ini, pemerintah telah mengganti sebagian bangunan yang telah mereka tempati. Dengan nilai uang cukup, Monika berencana akan mencari rumah kontrakan dan memulai usaha kecil kembali.

Hal senada disampaikan Karyono (49) warga Blok A3 yang mengaku menempati lokasi Kampung Bayam pasca penggusuran 2008. Dia bersama istri dan tiga anaknya menempati bangunan semi permanen dengan ukuran 28 meter persegi.

“Kita terima saja apa adanya, karena kita menempati lahan orang lain,” kata Karyono.

Dia mengaku bersyukur permintaan warga untuk pergantian santunan bangunan diterima oleh pemerintah dan Jakpro.

Baca juga: Pembangunan Jakarta International Stadium capai 23,6 persen

Karyono menceritakan rencana proses penggusuran saat ini berbeda dengan kejadian 2008.

“Waktu itu, saya rugi Rp70 jutaan dan tidak ada pergantian sama sekali,” ujar Karyono.

Manajer Komunikasi Jakpro Melisa Suciati mengatakan program itu untuk masyarakat yang terkena dampak pembangunan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 62 tahun 2018 tentang penanganan dampak sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan nasional.

Direktur pengembangan bisnis Jakpro Hanief Arie Setianto mengatakan capaian fisik pembangunan JIS sebesar 23,6 persen hingga 26 Juni 2020. Jakpro merencanakan Pembangunan JIS selesai pada 31 Oktober 2021.

Baca juga: Kemajuan pembangunan Jakarta International Stadium sebesar 19,6 persen

 

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020