Dubai (ANTARA) - Oman akan mencabut larangan perjalanan domestik selama dua minggu antar provinsi sehari lebih awal dari yang direncanakan sebelum perkiraan munculnya badai tropis besar, kata kantor berita ONA, Jumat.

Larangan perjalanan antarprovinsi itu diberlakukan oleh pemerintah Oman pada 25 Juli untuk mencegah penyebaran virus corona baru selama liburan Idul Adha.

Larangan perjalanan domestik itu akan dicabut pada pukul 02.00 siang waktu setempat pada Jumat, bukan pada Sabtu seperti yang telah direncanakan, karena negara itu diperkirakan akan dilanda badai di Laut Arab.

Namun, penguncian penuh wilayah provinsi Dhofar di selatan akan tetap dipertahankan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengurangi rentang waktu jam malam pada Sabtu selama seminggu menjadi antara pukul 09.00 malam hingga 05.00 pagi, dan bukannya pukul 07.00 malam sampai 06.00 pagi, masih berlaku.

Oman, negara berpenduduk 4,7 juta orang, telah mencatat lebih dari 80.700 kasus infeksi virus corona dan 492 kematian akibat COVID-19.

Oman memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) pada Maret di beberapa daerah seperti Muscat, Dhofar, Duqm dan beberapa kota wisata.

Sejak April, pemerintah Oman secara bertahap mengizinkan pusat-pusat komersial untuk dibuka kembali dan mencabut beberapa aturan penguncian.

Namun, Oman memperketat langkah-langkah pembatasan sosial selama liburan panjang Idul Fitri setelah angka kasus COVID-19 meningkat hingga Juni.

Sumber: Reuters

Baca juga: Oman minta pegawai perusahaan pemerintah usia 60 tahun ke atas pensiun
Baca juga: Sejumlah bisnis komersial di Oman dibuka kembali
Baca juga: KBRI Muscat repatriasi 180 WNI dari Oman dengan penerbangan khusus
​​​​​​​

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020