dapat merajut dan mempersatukan ragam aktivitas, kebudayaan dan identitas di seluruh Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan pengembangan sektor transportasi memiliki kontribusi selain membangun perekonomian juga untuk merajut keberagaman di Tanah Air.

“Transportasi merupakan penghubung serta menjadi urat nadi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan menunjang perekonomian yang telah berkembang," kata  Budi dalam webinar  bertajuk Transportasi untuk Merajut Keberagaman: Episode 1 Kereta Api di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, transportasi menjadi tulang punggung dalam mendukung pembangunan nasional di segala bidang, mulai dari sektor ekonomi, hingga perekat wilayah nusantara dan merajut keberagaman identitas (agama, suku, budaya, ras, bahasa).

Baca juga: Rektor IAIN : Edaran Kemenag bentuk kepedulian terhadap keberagaman

Pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi mobilitas rakyat melalui pembangunan infrastruktur transportasi guna merajut simpul-simpul konektivitas.

“Pada jangka panjang, diharapkan dapat merajut dan mempersatukan ragam aktivitas, ragam kebudayaan dan ragam identitas di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Secara khusus pada sektor perkeretaapian, Budi mengakui moda ini belum tersedia di seluruh Indonesia, namun saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan proyek kereta api nasional, baik di wilayah Barat, Tengah,dan Timur Indonesia guna mengembangkan transportasi perkotaan berbasis kereta api untuk transportasi dan logistik yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Baca juga: MPR: Jaga keberagaman dan toleransi

"Kereta api menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari rakyat. Kereta api menjadi alat mobilitas dan konektivitas yang sangat fundamental dan termasuk paling ekonomis. Pengembangan proyek kereta api nasional di Barat, Tengah dan Timur Indonesia, menjadi salah satu gagasan untuk menjadi misi pemerintah ke depannya guna membangun simpul konektivitas regional,” katanya.

Proyek tersebut, lanjut dia, bertujuan mengembangkan transportasi perkotaan berbasis kereta api, dalam artian, tidak hanya berbasis pada transportasi darat saja tetapi jalur kereta yang dibangun dan dikembangkan diharapkan dapat memfasilitasi semua lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Menhub menyampaikan bahwa merajut keberagaman berarti mengikat dan menghubungkan serta memfasilitasi mobilitas rakyat melalui pembangunan simpul konektivitas.

“Transportasi untuk merajut keberagaman bisa dimaknai bahwa melalui pengembangan sistem transportasi, dapat membuka aksesibilitas untuk saling mengenal berbagai lapisan masyarakat dari beragam suka, agama, ras dan kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia. Seperti adanya pembangunan Jaringan KA Makassar Pare-pare, Double Track Jawa Selatan, KA Lintas Sumatera,” tutur Menhub.

Baca juga: Wamenag : Musik satukan keberagaman Indonesia

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan Mahfud MD juga menjelaskan bahwa transportasi menjadi hal yang vital dalam merawat keberagaman.

Mahfud menyebut terdapat tiga hal penting dalam transportasi sebagai perawat keberagaman.

“Pertama, transportasi sangat dibutuhkan untuk adanya lalu lintas masyarakat sehingga dengan transportasi bisa saling mengetahui adanya keberagaman. Dengan terbukanya akses transportasi maka akan terjadi interaksi budaya berbeda tapi bertemu dalam aktivitas sosial maupun ekonomi,” katanya.

Dia menambahkan transportasi yang mendorong mobilitas antardaerah sangat penting menempatkan semangat budaya.

Baca juga: Menhub: Pandemi COVID-19 ancam kebangkrutan industri penerbangan

“Kedua, transportasi merupakan urat nadi yang menghubungkan potensi satu daerah ke daerah lain. Di satu sisi akan memberi nilai lebih bagi potensi satu daerah, di sisi lain, akan mengurangi biaya distribusi jadi transportasi bisa mewujudkan Indonesia sebagai satu perekonomian nasional,” jelas Menkopolhukam.

Mahfud menambahkan bahwa konektivitas yang terbuka melalui sistem transportasi akan berkonstribusi terhadap penguatan persatuan bangsa. Sebab, dengan saling berinteraksi dan saling mengenal, rasa saling percaya dapat dibangun.

“Sekalipun mungkin transportasi terkadang hanya dipahami sebatas pemenuhan sarana dan prasarana untuk meningkatkan perekonomian melalui pembukaan akses lalu lintas orang dan barang, tapi sesungguhnya ia juga memiliki misi lain yang jauh lebih bernilai bagi kehidupan bangsa. Transportasi mengantarkan orang untuk mengenal orang lain. Transportasi mengantarkan orang untuk mengenal daerah dan budaya orang lain,” ujarnya.

Baca juga: Menhub: Protokol kesehatan menjadi keharusan di sektor transportasi



 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020