Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Bibit Waluyo mengusulkan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) di masa yang akan datang agar tidak lagi ditangani oleh Perum Bulog.

"Penyaluran beras untuk masyarakat miskin sebaiknya ditangani langsung oleh bupati/wali kota," kata gubernur saat tasyakuran peringatan Tahun Baru 1 Muharam 1431 Hijriah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kamis malam.

Ia akan menyampaikan usulan tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar subsidi beras untuk masyarakat miskin langsung diserahkan ke masing-masing kabupaten/kota.

"Nanti, bupati/wali kota sendiri yang akan mengupayakan pengadaan beras," katanya.

Ia menilai hal tersebut cukup realistis, karena beras yang diperoleh tentunya merupakan komoditas berkualitas baik.

Usulan gubernur tersebut didasari atas fakta bahwa beras untuk masyarakat miskin yang disalurkan oleh Bulog berkualitas buruk.

Selain itu, lanjut dia, usulan ini juga didasarkan atas kemampuan Jawa Tengah yang mampu mengalami surplus beras hingga 2,5 juta ton.

Ia menuturkan, pada akhir tahun, sejumlah daerah telah melaksanakan masa tanam baru.

Ia memperkirakan, panen raya padi akan terjadi pada sekitar bulan Maret hingga April 2010.

"Saat ini kita masih memiliki persediaan hingga 650 ribu ton beras. Kalau beberapa bulan lagi sudah panen, mau disimpan dimana berasnya," katanya.

Ia meminta dinas pertanian serta institusi terkait lainnya untuk segera mencari pemecahan masalah tersebut.

Sementara itu, tausiah pada peringatan Tahun Baru 1 Muharam 1431 Hijriah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah disampaikan oleh Rektor Institut Agama Islam Negeri Semarang Abdul Jamil.

Dalam kotbahnya, Jamil mengungkapkan tentang perlunya evaluasi dan introspeksi seluruh jajaran di pemerintah provinsi ini pada satu tahun sebelumnya.

Menurut dia, perhargaan yang diperoleh selama satu tahun terakhir ini bukanlah tujuan dalam menjalankan pemerintahan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009