Pada masa pandemi COVID-19, diplomat Indonesia tak henti melaksanakan tugas diplomasi perlindungan bagi WNI di luar negeri
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Kolombia, Priyo Iswanto, mengatakan pada ANTARA bahwa perjuangan di masa pandemi COVID-19, yang tengah melanda berbagai negara di dunia, identik dengan perjuangan di masa perang sebelum kemerdekaan berhasil dikumandangkan oleh para founding fathers pada 17 Agustus tahun 1945.

“Baik perang maupun pandemi ini telah menyebabkan banyak kematian, kemunduran ekonomi, bertambahnya pengangguran dan kemiskinan dan lain sebagainya. Bedanya terletak pada musuh yang terlihat dan tidak terlihat,” kata Dubes Priyo saat memaknai peringatan HUT ke-75 RI di tengah pandemi global ini.

Perayaan hari kemerdekaan yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus menjadi kesempatan bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri untuk menikmati suasana ala Tanah Air dengan berkumpul bersama para WNI lain dan merayakan hari kemerdekaan, termasuk bagi para diplomat dan duta besar, yang berada jauh dari rumah untuk bertugas bagi bangsa dan negara.

Meski jumlah WNI yang ada di Kolombia hanya sebanyak 89 orang, Priyo mengatakan mereka memanfaatkan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI sebagai kesempatan khusus untuk menunjukkan rasa nasionalisme, kecintaan, dan kesetiaan terhadap bangsa Indonesia.

 

Rohaniawan dan rohaniwati Katolik Indonesia sebagai petugas upacara, yakni tiga suster sebagai pasukan pengibar bendera dan dua frater sebagai petugas pembaca Teks Proklamasi dan doa dalam upacara HUT RI di KBRI Tata Suci Vatikan (ANTARA/HO-KBRI Vatikan)

“Kesempatan itu juga sekaligus dimanfaatkan untuk saling kenal, berkumpul, bersilaturahmi, dan saling berbagi pengalaman satu sama lain, sehingga suasana sungguh mencerminkan persatuan dan kesatuan sesama warga Indonesia di luar negeri,” ujarnya.

Namun pada tahun ini, otoritas Kolombia memberlakukan karantina wajib sejak akhir Maret lalu hingga akhir Agustus mengingat tingginya jumlah kasus positif COVID-19 di negara tersebut, yaitu  445.111 kasus per tanggal 14 Agustus lalu.

Dengan demikian, tak mungkin lagi KBRI mengadakan upacara dan membuka area kedutaan bagi para WNI untuk berkumpul dan bersilaturahmi.

Meski begitu, bagi sang Duta Besar, makna hari kemerdekaan tak sedikitpun terkikis oleh adanya pandemi. Periode yang penuh ketidakpastian ini bahkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan antara para WNI yang sedang berada jauh dari Tanah Air.

Hilangnya keramaian juga menjadi pemandangan pada perayaan HUT RI di Kedutaan Besar RI di Roma, Italia, sebagaimana dikatakan Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani, yang mengibaratkan perjuangan melawan pandemi dengan masa peperangan sebelum kemerdekaan.

Meski tak lagi ada angkat senjata untuk kemerdekaan, “esensi perjuangan kemerdekaan tetap sama,” kata Dubes Esti.

Sebagai seorang diplomat, lanjut dia, masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan kontribusi pada arti kemerdekaan di masa kini.

“Pada masa pandemi COVID-19, diplomat Indonesia tak henti melaksanakan tugas diplomasi perlindungan bagi WNI di luar negeri,” ujarnya.

Pada masa yang penuh ketidakpastian di tengah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, perlindungan WNI menjadi salah satu faktor terpenting bagi mereka yang tinggal di luar tanah kelahirannya.

Tak hanya tentang fungsi perlindungan itu sendiri, namun hal tersebut juga memberikan sedikit ketenangan dan harapan saat berada di negara asing, jauh dari para kerabat dan sanak saudara.

Berbeda dengan mereka yang berada di Roma dan Bogota, para WNI yang berada di Phnom Penh, Kamboja, masih dapat merasakan kebersamaan saat berkumpul untuk memperingati hari lahirnya bangsa Indonesia.

Sekretaris Ketiga Fungsi Perekonomian KBRI Phnom Penh, A Yathriba, menyampaikan suka cita saat menjelaskan keadaan yang cukup kondusif di kota tersebut, sehingga KBRI dapat menggelar upacara secara langsung.

“Sempat ada kekhawatiran tidak dapat melaksanakan upacara, namun ternyata situasi di sini lebih kondusif sehingga kita dapat menjalin keakraban bersama dengan warga kita,” ujar perempuan yang kerap disapa Athrib itu.

Baca juga: KBRI Mexico City undang komedian Tanah Air meriahkan HUT RI

Baca juga: HUT ke-75 RI dirayakan di Hongaria di tengah pandemi COVID-19

Memperkuat hubungan

Selain bekerja untuk melindungi, bahkan memfasilitasi kepulangan para WNI ke Tanah Air, para diplomat juga tetap harus menjalankan tugas untuk menjaga hubungan dengan negara-negara akreditasi.

Hubungan yang baik antara Indonesia dan Kamboja terlihat dari dukungan pemerintah Kamboja dalam proses kepindahan gedung KBRI baru pada awal Agustus lalu. Athrib mengatakan dukungan yang diberikan membuat perayaan HUT ke-75 RI menjadi lebih terasa istimewa.

Adapun kerja sama terkait pandemi juga menjadi salah satu bentuk kemitraan yang digarisbawahi oleh Dubes RI untuk Italia.
 

Suasana upacara Peringatan ke-75 Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di KBRI Washington DC. (ANTARA/HO-KBRI Washington DC)

“Dalam situasi pandemi COVID-19 di seluruh dunia, diplomat Indonesia di berbagai negara terus bekerja sama dengan mitranya di negara akreditasi dalam rangka penemuan dan pengembangan obat dan vaksin untuk mengakhiri wabah COVID-19,” ujar Dubes Esti Andayani.

Sementara itu, bagi Dubes Priyo Iswanto, seiring dengan hubungan diplomatik Indonesia dan Kolombia yang akan mencapai tahun ke-40, pandemi COVID-19 dengan segala tantangan yang diakibatkan, telah memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan citra di Kolombia, dengan maskapai nasional Garuda Indonesia yang telah terbang ke Kolombia untuk pertama kalinya saat memfasilitasi kepulangan 366 WNA dari berbagai negara, termasuk Kolombia, pada bulan Mei lalu.

Baca juga: KBRI Canberra adakan upacara HUT RI dengan protokol kesehatan ketat

Baca juga: Taati protokol kesehatan, KBRI Washington DC gelar upacara sederhana

Baca juga: WNI di Pyongyang rayakan HUT ke-75 RI dalam kesederhanaan


Semangat tetap menyala

KBRI Phnom Penh membuka pintu bagi para WNI di Kamboja untuk turut merayakan peringatan HUT ke-75 RI di gedung baru yang terletak tidak jauh dari salah satu ikon dan destinasi wisata setempat, yakni patung Raja Sihanouk.

Meski demikian, protokol kesehatan ketat tetap dijaga dengan mewajibkan pendaftaran bagi para WNI sebelum hari upacara, serta mengharuskan mereka memakai masker dan menjaga jarak.

Sementara itu, KBRI Bogota melangsungkan perayaan secara daring termasuk pelaksanaan upacara dan berbagai kompetisi.

“Ternyata ada sisi positif dalam melaksanakan upacara secara virtual karena diaspora Indonesia di negara akreditasi rangkapan di Antigua dan Barbuda, Barbados, dan St. Christopher dan Nevis yang jumlahnya 10 orang akhirnya bisa bergabung bersama mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia,” ucap Dubes Priyo Iswanto.
 

Sejumlah staf warga Rusia bersama pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) mengikuti Upacara peringatan HUT ke-75 kemerdekaan RI yang diadakan di KBRI Moskow, Senin (17/8/2020). ANTARA/HO-KBRI Moskow/aa. (Handout KBRI Moskow)

Serupa dengan KBRI Bogota, KBRI Roma pun membuat acara perayaan secara daring bagi para WNI di Italia, Cyprus, Malta dan San Marino, karena otoritas setempat masuh memberlakukan protokol ‘living with the virus’.

Sama seperti para WNI yang berada di Bogota dan Roma, mayoritas masyarakat di Indonesia juga merayakan hari bersejarah ini secara virtual, dengan pemerintah pusat yang telah menyiapkan berbagai acara daring untuk menggantikan perayaan-perayaan yang semulanya diselenggarakan secara langsung.

Meski terpisah jarak, baik akibat pandemi maupun karena berada di negara asing, para WNI di manapun berada mungkin merasakan atmosfer persatuan yang lebih kuat pada tahun ini, kala mereka berkumpul dalam semangat melawan COVID-19, untuk menyongsong tahun ke-75 Indonesia dalam kemerdekaan.

Baca juga: KBRI Roma gelar kegiatan virtual sambut HUT RI

Baca juga: KBRI Phnom Penh gelar upacara di gedung baru, taati protokol kesehatan

​​​​
Baca juga: Pandemi COVID-19, KBRI tak undang warga Ethiopia dalam upacara HUT RI

Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020