Magetan merupakan salah satu kabupaten yang menerima bantuan alat uji tersebut
Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, menerima bantuan satu unit alat uji usap COVID-19 metode reaksi berantai polimerase (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan COVID-19 di wilayah setempat.

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan bantuan alat uji PCR dari BNPB tersebut merupakan donasi dari Pemerintah Republik Korea (Korea Selatan) kepada Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Tambah delapan, positif COVID-19 di Magetan-Jatim naik jadi 294 kasus

"Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten yang menerima bantuan alat uji tersebut," ujar Suprawoto di Magetan, Selasa.

Pihaknya sangat mengapresiasi bantuan alat tersebut dari pemerintah pusat dan berharap alat tersebut akan dapat mempercepat untuk mendeteksi kasus penularan COVID-19 di Magetan.

Ia menjelaskan selama ini Satgas Penanganan COVID-19 Magetan menunggu lama keluarnya hasil sampel tenggorokan ratusan pasien saspek karena sampel harus dikirim ke Surabaya untuk proses ujinya.

Baca juga: Pemkab Magetan kembali catat satu kematian akibat COVID-19

Namun, alat uji PCR tersebut belum bisa langsung dioperasionalkan. Hal itu karena RSUD dr Sayidiman yang ditunjuk sebagai operasional perlu menyiapkan laboratorium khusus.

Saat ini Pemkab Magetan sedang menyiapkan laboratorium khusus tersebut yang ditargetkan akan selesai dalam waktu sebulan.

Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Madiun capai 87 orang

Bupati menambahkan, pihaknya telah bertemu Duta Besar Korea Selatan Kim Chang Beom guna membahas syarat lokasi laboratorium dan lainnya untuk operasional alat uji tersebut. Nantinya sebelum digunakan, laboratorium khusus juga harus memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Magetan mencatat, hingga Senin 14 September 2020 pukul 19.00 WIB, tercatat dari 308 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, terdapat 223 orang sembuh, 15 orang meninggal dunia, serta 70 orang menjalani perawatan dan isolasi mandiri.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Madiun bertambah empat jadi 88 orang

 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020