Tamiang Layang (ANTARA) - Kepolisian Resor Barito Timur, Kalimantan Tengah, melakukan penyelidikan terkait meninggal dunianya seorang pria tua berinisial B (56) asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, di kamar seorang pekerja seks komersial di daerah setempat.

"Untuk memastikan kematian laki-laki tersebut, kami terus melakukan penyelidikan, mengumpulkan bahan dan meminta keterangan sejumlah saksi yang pada saat itu berada di tempat kejadian perkara," kata Kasat Reskrim Polres Barito Timur Iptu Ecky Widi Prawira di Tamiang Layang, Selasa.

Kejadian tersebut terjadi di lokalisasi Kunding, Desa Bagok, Kecamatan Benua Lima, pada Senin (28/9) sore sekitar pukul 16.10 WIB.

Baca juga: Sembilan PSK Lokalisasi Malanu Sorong positif COVID-19

Usai identifikasi dan olah TKP, jenazah B diserahkan kepada pihak keluarga yang sudah tiba. Keluarga pun langsung membawa jenazah almarhum menggunakan mobil ambulans ke Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, untuk dilaksanakan proses pemakaman.

"Kami akan tetap menyelidiki penyebab kematian pria tersebut," katanya.

Pria itu meninggal dunia diduga saat berada satu kamar dengan seorang perempuan berinisial San (42). Tidak begitu lama, B akhirnya mengalami kejang-kejang dan seketika tidak bergerak lagi.

Kondisi itu membuat San berteriak histeris dan kencang. Dalam kondisi panik, San meminta pertolongan kepada PSK dan pengunjung lokalisasi lainnya.

Baca juga: Lokalisasi prostitusi "Lembah Durian" di Barito Utara resmi ditutup

Peristiwa yang membuat geger warga setempat itu akhirnya dilaporkan ke Polsek Benua Lima yang langsung berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Bartim.

Tidak begitu lama, anggota Satreskrim Polres Bartim tiba dan diantaranya memakai pakaian APD lengkap untuk melakukan identifikasi hingga visum.

"Dari hasil visum diketahui tidak ditemukan bekas kekerasan dari bekas benda tumpul maupun benda tajam pada tubuh korban. Untuk sementara diduga meninggal dunia karena serangan jantung," ujar Ecky.

Baca juga: Kalteng bebas lokalisasi prostitusi pada 2020

Pewarta: Kasriadi/Habibullah
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020