Hingga 13 Oktober 2020, realisasi penyaluran beras untuk program bansos mencapai 288.178 ton atau 64 persen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial, Perum Bulog, dan transporter berkomitmen mempercepat penyaluran bantuan sosial beras pada tahun ini.

Komitmen tersebut terungkap dalam rapat dengan agenda "Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial Beras" di Jakarta, Rabu.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto dalam sambutannya mengatakan bahwa rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi, menginventarisasi kendala-kendala, dan mencari solusi agar penyaluran bansos beras dapat segera diselesaikan sesuai target dengan mengacu pada aturan yang ada.

"Kami harapkan dukungan dari Perum Bulog untuk dapat mendorong transporter lebih cepat dalam pendistribusian, demikian juga transporter perlu lebih optimal dalam menyampaikan bansos beras hingga diterima keluarga penerima manfaat," katanya.

Baca juga: Kemensos jelaskan soal warga berkecukupan dapat bantuan sosial

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Triyana menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras dari gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia, untuk selanjutnya diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI.

BUMN pangan tersebut telah menyediakan beras sebanyak 450.000 ton untuk alokasi tiga bulan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia.

Hingga 13 Oktober 2020, realisasi penyaluran beras untuk program bansos mencapai 288.178 ton atau 64 persen dari pagu 3 alokasi.

"Memperhatikan realisasi tersebut, maka masih tersisa sebesar 161.822 ton untuk segera disalurkan. Untuk itu perlu percepatan penyaluran bansos beras ini pada sisa hari bulan Oktober ini," kata Triyana.

Penyaluran bansos ini merupakan sinergi seluruh pihak yang terlibat yaitu pihak transporter PT DNR dan PT BGR, Dinas Sosial, serta Bulog di seluruh kantor wilayah.

Bulog juga terus meningkatkan kerja sama dengan Kemensos, pihak transporter dan seluruh pihak yang terlibat untuk melakukan pengawasan, mengingat program ini besentuhan langsung dengan masyarakat berpendapatan rendah yang saat ini sangat terdampak akibat dari pandemi COVID-19.

Program bantuan sosial beras kepada 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di seluruh Indonesia terus berjalan baik dengan kualitas beras yang tepat sesuai ketentuan.

Kegiatan ini telah berjalan sejak diluncurkan secara resmi oleh Menteri Sosial dan Direktur Utama Perum Bulog pada September lalu.

Baca juga: Hingga Oktober, Bulog salurkan 146,9 ribu ton beras bansos
Baca juga: Pemerintah siapkan 450 ribu ton beras bansos

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020