Berdasarkan pendataan sementara, bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat yang terjadi pada Senin (16/11) malam hingga Selasa dini hari terjadi di tujuh kecamatan, lima di antaranya dilanda banjir, sedangkan lainnya tanah longsor
Cilacap, Jateng (ANTARA) - Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilanda bencana hidrometeorologi, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan.

"Berdasarkan pendataan sementara, bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat yang terjadi pada Senin (16/11) malam hingga Selasa dini hari terjadi di tujuh kecamatan, lima di antaranya dilanda banjir, sedangkan lainnya tanah longsor," katanya di Cilacap, Selasa.

Dalam hal ini, kata dia, bencana banjir melanda Kecamatan Kroya, Sidareja, Bantarsari, Kedungreja, dan Wanareja, sedangkan tanah longsor di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu.

Menurut dia, bencana banjir di Kecamatan Kroya melanda Desa Gentasari dengan ketinggian air berkisar 10-150 centimeter sehingga mengakibatkan 35 keluarga yang terdiri 129 jiwa mengungsi.

Selain itu, di Desa Kedawung terdapat 47 keluarga terdiri 188 jiwa yang terdampak banjir dengan ketinggian air berkisar 20-50 centimeter dan belum ada yang mengungsi, di Desa Mujur Lor terdapat 19 keluarga terdiri 76 jiwa yang mengungsi akibat banjir setinggi 30-150 centimeter

Genangan banjir di Desa Mujur berkisar 20-50 centimeter, Desa Sikampuh berkisar 20-70 centimeter, dan Desa Buntu berkisar 20-80 centimeter.

Sementara banjir di Kecamatan Sidareja melanda Desa Sidareja dengan tinggi genangan air berkisar 10-150 centimeter, sehingga mengakibatkan 29 keluarga yang terdiri 107 jiwa mengungsi.

Tinggi genangan banjir di Desa Gunungreja berkisar 10-150 centimeter sehingga mengakibatkan 13 keluarga yang terdiri 28 jiwa mengungsi, di Desa Sidamulya berkisar 10-100 centimeter, Desa Sudagaran berkisar 10-150 centimeter, Desa Tinggarjaya berkisar 10-60 centimeter, dan Desa Tegalsari berkisar 10-50 centimeter.

"Bencana banjir di Kecamatan Bantarsari melanda Desa Cikedondong, Kamulyan, Bantarsari, Kedungwadas, Rawajaya, dan Binangun. Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut," kata Heru.

Ia mengatakan banjir di Kecamatan Kedungreja melanda Desa Rejamulya, Bangunreja, dan Ciklapa, sedangkan di Kecamatan Wanareja melanda Desa Tarisi dengan tinggi genangan berkisar 10-50 centimeter.

Sementara tanah longsor di Kecamatan Cimanggu melanda Desa Panimbangan, sehingga mengakibatkan kerusakan berat pada sebuah bangunan taman kanak-kanak dan sebuah rumah warga di Dusun Cikadu.

Tanah longsor di Dusun Genteng Kulon, Desa Panimbangan terjadi di dua titik, salah satunya merusak rumah warga, sedangkan satu titik lainnya di belakang Mushalla Nurul Huda, sedangkan di Dusun Genteng Wetan dan Cikondang menutup jalan dusun.

"Tanah longsor di Kecamatan Karangpucung terjadi di Desa Karangpucung, Sindangbarang, Gunungtelu, Tayem Timur, Ciporos, Tayem, Bengbulang, Pangawaren, dan Cidadap namun hingga saat ini masih dalam pendataan," katanya.

Terkait dengan hal itu, Heru mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap hingga saat ini masih melakukan asesmen bersama Forun Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) dan dinas terkait.

Selain itu, kata dia, BPBD Kabupaten Cilacap melakukan operasi tanggap darurat serta berkoordinasi dengan sukarelawan dan dinas terkait dalam rangka penanganan darurat.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan siap siaga karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi," demikian Heru Kurniawan.

Baca juga: Banjir kembali genangi beberapa desa di Cilacap

Baca juga: BMKG imbau warga Cilacap waspadai peningkatan curah hujan

Baca juga: Banjir-longsor terjang Kebumen dan Cilacap-Jateng, warga mengungsi

Baca juga: Puluhan rumah di Cilacap terancam tertimpa longsor

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020