Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Prof Warul Walidin mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Komisi Perlindungan Guru Indonesia (KPGI) dalam upaya memberikan perlindungan kepada pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.

“Lembaga ini perlu untuk dihadirkan guna memberikan perlindungan kepada para guru yang merupakan pahlawan dalam membentuk sumber daya manusia dan berkontribusi untuk pembangunan bangsa," katanya di sela rapat senat terbuka wisuda hari kedua doktor, magister, sarjana Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.

Baca juga: UIN Ar-Raniry wisuda 903 lulusan secara luring

Baca juga: Bebas UKT hingga keringanan diberikan bagi mahasiswa UIN Ar-Raniry


Pernyataan itu disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional sekaligus menjadi perayaan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Ia menjelaskan guru atau dosen sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik, seperti banyak diberitakan selama ini, untuk itu sangat diperlukan sebuah wadah yang khusus dapat memberikan perlindungan serta memberikan advokasi kepada pahlawan tanpa jasa ini agar terlindungi serta dapat memaksimalkan perannya dalam mengajar generasi penerus bangsa ini.

Warul mengatakan guru juga harus menjadi figur sentral di dalam pendidikan dan dalam rangka ikut memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun 2020, UIN Ar-Raniry juga telah mencanangkan “Guruku “ (Gerakan Seribu Buku) dimulai dari tahun 2020 dan akan terus menjadi program rutin di beberapa tahun mendatang.

Baca juga: Tiga mahasiswa Malaysia positif COVID-19, UIN Ar-Raniry gerak cepat

“Pada momentum peringatan Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November, UIN Ar-Raniry punya program Guruku dan  tahun ini kita sudah menulis 100 judul buku yang sedang dikerjakan dan akan segera diluncurkan, ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi, sehingga mampu menghasilkan 1000 buku," ucap Warul Walidin.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020