Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan (Sumsel) mengharapkan pemerintah dapat memperkuat sosialisasi terkait vaksinasi COVID-19 yang akan dimulai pada Januari 2021 agar masyarakat antusias berpartisipasi dalam program pemutusan virus membahayakan tersebut.

Salah seorang warga Kabupaten Banyuasin Edi Prasetio, Kamis, mengatakan keraguan masyarakat terhadap rencana vaksinasi COVID-19 yang muncul saat ini karena masih maraknya beredar informasi miring bahkan hoax yang menutupi informasi valid dari pemerintah.

"Bersyukur kemarin presiden sudah menyatakan bersedia divaksin pertama kali karena setidaknya bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, namun selama hoax-hoax tentang vaksin beredar, sepertinya akan ada saja masyarakat yang menentang," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang bergerak cepat menuntaskan COVID-19 dengan mempercepat distribusi vaksin yang nantinya diberikan secara gratis.

Baca juga: BPBD Sumsel siap bantu distribusi vaksin

Selain itu, Edi mengharapkan Sumsel mendapat jatah vaksin yang cukup sehingga benar-benar mampu memutus rantai penularan virus yang sudah hampir setahun membatasi aktivitas ekonomi ini.

Edi yang bekerja sebagai fotografer dokumentasi menilai situasi akan membaik setelah vaksinasi dijalankan karena dapat memberi angin segar bagi kalangan pekerja mandiri sepertinya.

Menurut dia, kondisi saat ini diakuinya masih terasa sulit, karena pemesanan jasa foto belum bisa meraup untung seperti saat sebelum adanya kasus COVID-19.

Sementara itu, seorang warga Kota Lubuklinggau, Siska Permata Sari berharap pemerintah mengutamakan kepentingan rakyat dalam program vaksinasi dan bukan kepentingan pihak tertentu.

Baca juga: Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas

"Alhamdulillah pemerintah menggratiskan vaksin, Insya Allah masyarakat mau divaksin dengan catatan bahwa vaksin itu sudah benar-benar teruji," katanya.

Siska yang berprofesi sebagai guru meyakini vaksin dapat mengembalikan efektifitas belajar tatap muka yang selama pandemi sulit dilakukan karena harus berlangsung dengan metode daring.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri menambahkan jika hambatan dalam vaksinasi biasanya menyangkut status halal atau haram vaksin, sehingga informasi terkait kehalalan vaksin memang harus digencarkan.

"Masyarakat perlu diyakinkan terkait kehalalan vaksin COVID-19, kalau sudah yakin maka mau berpartisipasi," kata dia.

Baca juga: Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu siap distribusikan vaksin

Baca juga: Satgas : Vaksin COVID-19 gratis di RI bantu kekebalan komunitas global


#satgascovid19

#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
​​​​​​​

 

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020