Pada dasarnya, pakan alternatif bisa diramu sendiri dengan melihat karakteristik bahan baku yang dipilih. Melalui pelatihan ini, saya harap pembudi daya mulai dapat mengurangi ketergantungan akan pakan pabrikan yang pada akhirnya akan dapat menyejaht
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih sekitar 100 pembudi daya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk membuat pakan ikan berbahan baku lokal dalam rangka mengurangi pemakaian pakan ikan komersil yang berbiaya tinggi.

"Pakan merupakan komponen terbesar dari biaya produksi usaha budidaya yakni sebesar 50-70 persen. Namun karena pakan merupakan komponen terpenting dalam kegiatan budidaya, masyarakat masih lebih memilih pakan pabrikan yang cukup menguras kantong karena mudah dan lengkap secara nutrisi,” kata Kepala Balai Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Sjarief menyebut, pakan yang selama ini digunakan oleh pembudi daya ikan adalah pakan pabrikan yang memiliki harga tinggi.

Menurut dia, masyarakat cenderung merogoh kocek demi memenuhi kebutuhan pakan pabrikan karena dianggap mudah digunakan dan bernutrisi lengkap.

Guna mengatasinya, Sjarief mendorong para pembudi daya untuk menekan biaya operasional usahanya dengan membuat pakan alternatif berkualitas menggunakan bahan baku lokal sehingga lebih ekonomis.

“Pada dasarnya, pakan alternatif bisa diramu sendiri dengan melihat karakteristik bahan baku yang dipilih. Melalui pelatihan ini, saya harap pembudi daya mulai dapat mengurangi ketergantungan akan pakan pabrikan yang pada akhirnya akan dapat menyejahterakan pembudidaya ikan," kata Sjarief.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP Lilly Aprilya Pregiwati mengutarakan harapannya agar pelatihan ini dapat menumbuhkan lapangan kerja baru bagi masyarakat di Kabupaten Cianjur melalui hadirnya usaha pembuatan pakan ikan.

Bahkan, ujar Lilly, jika dimanfaatkan dengan baik, hadirnya usaha pakan ini akan membentuk integrasi usaha perikanan yang lengkap dari hulu ke hilir bagi masyarakat setempat.

“Kompetensi yang diberikan dalam pelatihan ini akan menjadi langkah awal terciptanya usaha perikanan yang terintegrasi di daerah ini. Dengan begitu, juga semakin mudah karena bisa memenuhi kebutuhan satu sama lain. Pembudi daya bisa terpenuhi kebutuhan pakannya, sementara pelaku usaha pakan ikan ini juga bisa membuka lapangan kerja baru," katanya.

Ia mengemukakan harapannya pula agar ke depannya akan tercipta kawasan budi daya terintegrasi di Kabupaten Cianjur sejalan dengan program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam mengembangkan kampung-kampung budidaya perikanan di daerah berbasis kearifan lokal.

Baca juga: Dirjen KKP: Sertifikasi tepung ikan lokal jamin kemandirian pakan

Baca juga: KKP: Program Pakan Mandiri mampu tekan biaya produksi

Baca juga: KKP dorong kelompok budi daya maggot di sentra perikanan

Baca juga: KKP dorong pengembangan cacing sutera sebagai pakan alami ikan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021