saya atas nama pemerintah mengucapkan duka mendalam
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial telah menyalurkan santunan kematian untuk delapan orang korban meninggal akibat gempa magnitudo 6,1 di Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekitarnya.

“Sudah diserahkan. Jadi korban meninggal lima orang di Kabupaten Lumajang dan tiga orang di sini (Kabupaten Malang)," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Bantuan untuk ahli waris tiga orang korban di Kabupaten Malang diserahkan langsung Mensos Risma saat meninjau kondisi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4).

Sedangkan bantuan untuk ahli waris di Kabupaten Lumajang akan diserahkan langsung oleh Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin.

Untuk nilai santunan korban meninggal sebesar Rp15 juta per jiwa. Sehingga untuk delapan jiwa total nilai santunan sebesar Rp120 juta. Kemudian, Kemensos juga sudah menyalurkan bantuan logistik untuk kedua daerah.

Baca juga: Lima KRI diterjunkan bantu penanganan bencana alam di NTT

Mensos Risma hadir di Malang dan Lumajang dengan mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Kehadirannya untuk memastikan korban bencana gempa mendapat penanganan segera dan mendapatkan kebutuhan dasarnya.

Kemudian bantuan logistik tanggap darurat bencana gempa di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang telah diserahkan berupa velbet, matras lembar , tenda payung, tenda serbaguna keluarga merah, tenda gulung merah, dan kasur merah senilai Rp343.511.510.

Sementara bantuan logistik tanggap darurat bencana gempa di Kabupaten Malang berupa matras lembar, kids ware, food ware, makanan siap saji, makanan anak, selimut merah, kasur merah dengan nilai Rp105.074.490.

Bantuan ini belum terhitung dari bantuan sebanyak tiga truk yang sudah lebih dulu dikirimkan. Kepada seluruh pihak terkait, Mensos Risma mendorong agar bantuan tersebut dipastikan terdistribusi dengan baik kepada masyarakat terdampak bencana.

“Mudah-mudahan bantuan ini meringankan sebagian beban bapak ibu sekalian. Saya atas nama pemerintah mengucapkan duka mendalam. Semoga bapak ibu bisa bersabar, dan cobaan ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Risma.

Baca juga: Polri turunkan Nakes dan K-9 sasar wilayah sulit di NTT

Kemensos juga memberikan perlindungan sosial dan layanan kepada kelompok renta, seperti saat menemui ibu hamil di Lumajang yang akan melahirkan. Dia menginstruksikan agar segera mendapatkan penanganan.

Risma juga berkoordinasi agar para lansia mendapatkan lokasi pengungsian sementara yang lebih aman. Sementara untuk posko pengungsi, Risma menyatakan saat ini ada sebanyak 13 lokasi.

Selain itu, sebanyak 428 rumah rencananya direlokasi ke daerah yang aman, karena kondisi rumahnya mengkhawatirkan, berada di daerah dengan kemiringan tajam. “Berbahaya kalau ditinggali. Jika terjadi gempa susulan, dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan dan melukai penghuni rumah,” katanya.

Pemerintah telah menyiapkan posko pengungsi salah satunya di Stadion Taman Asri, Malang.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke lokasi bencana di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Minggu dini hari, Mensos Risma meminta kepada Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq yang hadir mendampingi, agar mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah yang rusak dan berada di tebing.

“Sebaiknya di luar karena rumah. Di tebing tidak memungkinkan untuk ditempati kuatir terjadi gempa susulan,” ujarnya. Risma juga meminta untuk segera didirikan dapur dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak dan pendataan warga agar lebih mudah dalam hal pendistribusian bantuan.

Baca juga: Satgas Pamtas buka dapur umum bantu korban bencana di Malaka
Baca juga: Korban meninggal bencana di NTT jadi 177 orang

 
Kondisi pascagempa pada gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4). (ANTARA/HO-Kemensos RI)

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021