Orang-orang didenda karena tidak mematuhi aturan jarak sosial
Haridwar/Ahmedabad (ANTARA) - Infeksi COVID-19 di India mencapai rekor pada Rabu, ketika ratusan ribu umat Hindu berkumpul untuk mandi di Sungai Gangga untuk rangkaian festival kendi atau Kumbh Mela.

Negara itu melaporkan 184.372 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, yang menjadikan total infeksi di India menjadi 13,9 juta kasus, berdasarkan data kementerian kesehatan setempat. Angka kematian juga meningkat 1.027 menjadi total 172.085 korban meninggal dunia akibat virus tersebut.

Sanjay Gunjyal, inspektur jenderal polisi di festival tersebut, mengatakan sekitar 650.000 orang telah mandi pada Rabu pagi.

"Orang-orang didenda karena tidak mematuhi aturan jarak sosial di ghat yang tidak ramai, tetapi sangat sulit untuk mendenda orang di ghat utama, yang sangat ramai," kata dia, merujuk pada istilah untuk area pemandian.

Baca juga: Kasus COVID-19 India melonjak, PM Modi luncurkan Festival Vaksinasi
Baca juga: Pertunjukan piramida manusia di India urung digelar karena pandemi


Ada sedikit bukti jarak sosial atau penggunaan masker, menurut seorang saksi mata Reuters.

Lebih dari 1.000 kasus telah dilaporkan di distrik Haridwar dalam dua hari terakhir, menurut data pemerintah.

Sejak 2 April 2021, India telah menjadi negara paling parah terdampak COVID-19 di dunia. Pemerintah menyebut tingginya kasus baru di negara itu disebabkan kegagalan untuk memperhatikan pembatasan pergerakan dan interaksi sosial.

Negara bagian terkaya di India, Maharashtra, pusat gelombang kedua nasional dan yang menyumbang sekitar seperempat dari kasus negara itu, akan memberlakukan pembatasan ketat mulai Rabu untuk mencoba menahan penyebaran virus.

Di tempat lain, rumah sakit swasta yang kewalahan menolak pasien, menambah beban pada fasilitas pemerintah.

Di negara bagian barat Gujurat, media lokal melaporkan antrean panjang ambulans menunggu di luar Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, dengan beberapa pasien dirawat di sana sementara mereka menunggu.

Sumber rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, mengatakan ini karena banyak rumah sakit swasta kekurangan oksigen dan mengirim pasiennya ke rumah sakit umum.

Sumber: Reuters

Baca juga: Festival besar Hindu cemaskan India saat kasus COVID meningkat
Baca juga: 26 tewas-tenggelam selama Festival Hindu di Bihar India

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021