Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi memperkirakan kadar antibodi yang terbentuk pada tubuh Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad rendah sehingga terpapar COVID-19 meski sudah menjalani vaksinasi lengkap.

"Bisa jadi kadar antibodi rendah," kata Kepala Dinas di Batam, Jumat.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menjadi orang pertama menerima vaksin COVID-19 di daerahnya, yaitu pada 15 Januari 2021, dan vaksin kedua pada 29 Januari 2021. Keduanya menggunakan Sinovac.

Pada Kamis malam, melalui media sosial, Amsakar mengumumkan kepada masyarakat bahwa ia dan istrinya positif COVID-19.

Baca juga: Wakil Wali Kota Batam dikabarkan positif COVID-19

Baca juga: Batam utamakan vaksin untuk ulama jelang Ramadhan


Didi mengatakan Wakil Wali Kota tidak mengecek kadar antibodi usai menjalani dua kali vaksin, sehingga tidak diketahui efektifitas vaksin yang sudah bekerja dalam tubuhnya.

Ia mengatakan belum ada penegasan jumlah kadar antibodi yang terbentuk untuk menentukan vaksin efektif.

"'Efikasi Sinovac hanya 60 persen. Artinya dari 10 yang divaksin, empat orang masih mungkin kena," kata dia.

Sementara itu, mengenai kondisi Amsakar, ia mengatakan sudah membaik. Begitu pula dengan Ibu Wakil Wali Kota Erlita Sari yang sempat demam tinggi.

Amsakar Achmad menderita gangguan ringan berupa kehilangan indra penciuman, dan kini tengah menjalani isolasi serta perawatan di RS Awal Bros Batam.

"Hari ini, hasil tes usap pertama sudah negatif. Aku minta rumah sakittes ulang ulang sekali lagi, biar pasti benar," kata Didi.*

Baca juga: Pemprov Kepri benarkan satu kasus varian corona B1525 di Batam

Baca juga: Varian baru COVID-19 ditemukan di Batam Kepri

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021