Sidoarjo (ANTARA) -
Petugas gabungan disiagakan di sejumlah perbatasan di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur sebagai upaya untuk memantau pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah.
 
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Sumardji, Senin mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan beberapa titik penyekatan di wilayah perbatasan.
 
"Petugas gabungan dari TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes dan lainnya sudah disiapkan untuk siaga di titik-titik penyekatan mudik," ujarnya di Sidoarjo.

Baca juga: Polisi Sidoarjo ingatkan larangan mudik di Terminal Purabaya
 
Ia mengatakan, selain petugas keamanan yang disiapkan di titik perbatasan di Kabupaten Sidoarjo, pihaknya juga menyiapkan petugas kesehatan dan juga ruang isolasi.
 
"Hal ini untuk memantau, masyarakat yang nekat mudik bakal kami putar balik atau bila dites positif maka langsung diisolasi di tempat yang sudah disediakan," katanya.
 
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan pengetatan mobilitas tersebut tertuang dalam Addendum Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
 
"Dalam addendum peniadaan mudik Lebaran mulai 22 April 2021 sampai 24 Mei 2021," ujarnya.

Baca juga: Epidemiolog: Larangan mudik cegah lonjakan COVID-19 sangat tinggi
 
Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan supaya program baik pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini dapat berjalan efektif.
 
"Kami gandeng berbagai pihak, ada tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, komunitas, media massa, supaya bersama-sama melakukan pembatasan masyarakat supaya tidak mudik dan di rumah saja," ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
 
Bupati Ahmad Muhdlor minta kepada warga Sidoarjo untuk tetap tinggal di rumah saja tidak mudik ke kampung halaman ataupun melakukan kegiatan di luar Sidoarjo. Perayaan Idul Fitri cukup dirayakan di Sidoarjo saja karena sejumlah titik jalan akses keluar dan menuju Sidoarjo akan ditutup.
 
"Pelarangan mudik lebaran ini bukan hanya berlaku di Sidoarjo saja tapi juga secara nasional," ujarnya.
 
Bupati Gus Muhdlor mengingatkan bahwa kondisi sekarang ini masih dalam status waspada terhadap bahaya penyebaran COVID-19.
 
"Kami pesan kepada warga Sidoarjo kalau bisa lebaran di rumah saja, stay at home. Mari kita patuhi aturan dari pemerintah, meski ada wilayah aglomerasi kalau tidak sangat penting sekali lebih baik di rumah saja, merayakan lebaran Idul Fitri bersama keluarga dan tetangga dekat rumah," kata Gus Muhdlor.

Baca juga: Wiku: Tidak mudik akan selamatkan mayoritas lanjut usia

Baca juga: Doni Monardo: Jangan mudik, lindungi keluarga dari COVID-19

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021