Jakarta (ANTARA) - Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyatakan bahwa gereja harus mengambil peran sekaligus menjadi pusat dalam memberikan informasi dan edukasi kepada jemaatnya soal pandemi COVID-19 agar segala bentuk hoaks dapat langsung diluruskan.

"Kita harus mendorong dan mencoba memodelkan gereja sebagai pusat dari informasi dan edukasi," ujar Sekretaris Umum PGI Jacklevyn F. Manuputty dalam siniar yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan di tengah derasnya arus informasi terutama di media sosial, bertebaran beragam berita menyesatkan dan tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi hoaks itu secara tak langsung bakal mempengaruhi kondisi psikologis si pembaca.

Baca juga: Tim Mitigasi IDI: Sudah 458 dokter wafat akibat COVID-19

Apalagi di masa pandemi, misinformasi soal COVID-19 bakal menjadi batu sandungan dalam upaya pemerintah memutus rantai penularan virus berbahaya tersebut. Maka dari itu, gereja mesti memegang peranan penting dalam meluruskan setiap informasi termasuk beradaptasi dengan kondisi yang berubah.

"Bagaimana di tengah ketidakpastian dan begitu banyak informasi yang banyak, informasi yang terkadang saling kontroversial dan membuat orang secara psikis mengalami goncangan-goncangan yang harus dikelola. Kita harus mengumpulkan dan membagi informasi dengan sungguh-sungguh, informasi dari sumber yang tepat," kata dia.

Di sisi lain, PGI juga mendorong agar gereja jadi penggerak solidaritas. Pandemi membuat semua orang terpukul baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, maka sudah sepatutnya untuk saling berpegangan tangan membantu satu sama lain.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak semua pihak bersinergi atasi pandemi

"Karena tidak ada pilihan lain dalam situasi pandemi yang menempatkan kita di atas sebuah level kesamaan bahwa kita sebenarnya rapuh, bahwa kita harus menggelorakan solidaritas," kata dia.

PGI sendiri telah mengambil peran dengan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan sejumlah Ormas Keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah melalui program Operasi Pangan Gratis.

Sedikitnya, 1.000 ton beras dan 100 ribu karton air mineral akan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi khususnya yang berada di wilayah zona PPKM Darurat.

Dengan solidaritas yang terbangun ini, ia berharap semakin banyak lembaga lain yang turut serta dalam meringankan beban mereka yang terdampak pandemi.

"Dalam kondisi yang berkembang ini kita harus memikirkan langkah-langkah cerdas karena situasi semakin berat. Kami memperhatikan pada tahun kedua saat kondisi pandemi semakin mengkhawatirkan tantangan ini menjadi dua kali lebih besar," kata dia.

#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021