Jayapura (ANTARA) - Perhelatan akbar multievent di Indonesia, Pekan Olahraga Papua (PON) XX 2021 Papua yang berlangsung di empat kluster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Kabupaten Mimika tinggal menghitung hari karena secara resmi akan dimulai 2-15 Oktober.

Sebagai tuan rumah, Provinsi Papua adalah provinsi paling timur di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terletak di Pulau Nugini bagian barat dan merupakan pulau terbesar ke-2 di dunia serta berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini.

Bumi Cenderawasih ini sejak 1969 dikenal dengan nama Irian Barat. Nama itu sendiri kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Presiden Soeharto pada 1973 bersamaan dengan peresmian tambang tembaga dan emas Freeport.

Asal kata Irian adalah Indonesia Anti-Netherland. Nama Irian Jaya sendiri kemudian diganti menjadi Papua pada era Presiden RI keempat KH Abdurahman Wahid sesuai dengan UU No. 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

Baca juga: Dinkes Papua klaim vaksinasi dua klaster di atas 50 persen
Baca juga: Menko Airlangga tinjau kesiapan venue dan prokes untuk PON Papua


Dengan luas wilayah provinsi sebesar 316.553,07 km2 menjadikannya sebagai provinsi terluas di Indonesia yang dihuni oleh 3.435.430 jiwa (BPS, 2020).

Provinsi Papua terdiri dari 255 Suku dan 290 Bahasa, serta terdapat lima wilayah adat yaitu Mamta dan Saereri di bagian Utara, La Pago dan Mee Pago di bagian Tengah dan Anim Ha di bagian Selatan. Didalamnya mencakup 28 Kabupaten dan 1 Kota Jayapura, 576 Distrik, 159 Kelurahan serta 5.549 kampung/desa.

Papua terletak di bagian paling timur Indonesia, waktu yang berlaku di sini adalah Waktu Indonesia Timur (WIT) dengan selisih 9 jam dari waktu Greenwich atau bisa dikatakan waktu di Papua lebih cepat 2 jam daripada Waktu Indonesia Barat (WIB).

Kondisi waktu tersebut menjadikan Provinsi Papua merupakan Provinsi yang paling pertama mendapatkan sinar matahari dari seluruh provinsi di wilayah NKRI.

Baca juga: Gubernur lepas kontingen Maluku secara virtual
Baca juga: Jawa Timur targetkan juara umum



Klaster  Kota Jayapura

Kota Jayapura adalah ibu kota Provinsi Papua. Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P. Sanchse dari Kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910 dengan nama Hollandia, setelah itu kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sokarnopura pada 1964 sebelum menyandang nama yang sekarang Jayapura.

Jayapura merupakan kota dengan jumlah penduduk terbanyak serta memiliki aktivitas ekonomi tertinggi di Papua, terletak di Timur Laut Pulau Papua dan terbagi menjadi beberapa kawasan yaitu pegunungan, kawasan pesisir, dan kawasan perkotaan.

Perbedaan keadaan topografi inilah yang membuat kota Jayapura memiliki banyak tempat wisata alam yang beragam mulai dari pantai hingga perbukitan.

Salah satu tempat wisata yang menjadi ikon kota Jayapura adalah Jembatan Youtefa, diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 28 Oktober 2019.

Total panjang jembatan ini adalah 732 meter dan memiliki lebar 21 Meter, berdiri di Teluk Youtefa yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami, keberadaan jembatan ini membantu memperpendek waktu tempuh menuju beberapa arena pertandingan PON di kawasan Koya, Distrik Muara Tami.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Jembatan Youtefa di Jayapura

Pada PON XX Papua, kluster Kota Jayapura merupakan tempat yang paling banyak mempertandingkan cabang olahraga yakni 22.

Ke-22 cabang olahraga tersebut adalah Paralayang, Renang Perairan Terbuka, Selam Laut, Angkat Besi, Angkat Berat, Binaraga, Softball (putra), Baseball (penyisihan), Sepak Takraw, Voli Indoor, Voli Pasir, Bulutangkis, Dayung Canoeing, Dayung Rowing, Dayung TBR, Layar, Sepakbola (Putra), Sepatu Roda, Taekwondo, Karate, Tinju dan tenis lapangan.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano saat gebyar persiapan PON XX Papua kluster di kawasan lapangan PTC Entrop Jayapura, Sabtu (4/9) mengakui jika kluster Kota Jayapura sudah siap menjadi penyelenggara pertandingan sesuai dengan jadwal pada 2-15 Oktober.

"Semua warga kota Jayapura sudah siap menerima atlet PON Papua yang akan bertanding di kluster kota Jayapura," kata Benhur Tomi Mano.

Ia mengajak semua elemen masyarakat di Kota Jayapura untuk ikut serta menyukseskan penyelenggaraan kejuaraan empat tahunan ini dengan menjaga kedamaian dan keamanan di lingkungan masing-masing untuk menerima kunjungan atlet dari seluruh Indonesia.

"Sebagai warga Kota Jayapura kita wajib untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan PON Papua," kata Benhur Tomi Mano menegaskan.

Baca juga: KONI NTT: Semua atlet dan pelatih PON sudah jalani vaksinasi


Kabupaten Jayapura

Kabupaten Jayapura merupakan wilayah yang berbatasan secara langsung dengan Kota Jayapura dan memiliki pertumbuhan ekonomi dan penduduk paling cepat di Provinsi Papua.

Ibu kota kabupaten ini terletak di Sentani dimana terdapat Bandara Udara Internasional terbesar di pulau Papua.

Bandara ini merupakan salah satu pintu gerbang memasuki Provinsi Papua dan menjadi penghubung utama untuk menuju wilayah pedalaman Papua.

Sebelum mendarat atau tinggal landas kita akan disuguhi pemandangan Danau Sentani yang sangat mempesona, dimana akan terlihat kilauan air danau diantara bukit yang bentuknya seperti punggung dinosaurus serta pulau–pulau yang ada di tengah danau.

Danau Sentani terletak di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloop dengan luas 245.000 hektare, terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten Jayapura antara lain bukit teleta Air terjun Pegunungan Cycloop, wisata Kampung Yoboi, Danau Emfote yang lebih dikenal dengan Danau Love, Kali Biru Genyem, pantai Tablanusu dan pantai Harlem, bukit salib Doyo Lama, Tugu, Mc Artur dan masih banyak lagi.

Baca juga: Stadion Lukas Enembe ikon baru olahraga Papua

Di Kabupaten Jayapura tepatnya Kampung Harapan dibangun stadion yang termegah dan terindah di Indonesia Timur, yang diberi nama Stadion Lukas Enembe.

Bahkan, di sekitar stadion ini memiliki pemandangan yang menakjubkan dengan latar Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di selatan, dilengkapi dengan ornamen khas Papua serta lampu berwarna-warni yang menambah keindahannya pada malam hari.

Di kawasan ini juga dibangun beberapa arena pertandingan PON diantaranya adalah Arena Akuatik yang tidak kalah megah dan telah mendapat sertifikasi FINA (Federasi Renang Internasional) sehingga memenuhi standar Olimpiade serta Arena Menembak Indoor.

Ada 21 cabang olahraga yang di pertandingan di kluster Kabupaten Jayapura, yakni Gantole, Loncat Indah,Renang Artistik, Polo Air, Renang, Selam Kolam, Senam Artistik, Senam Ritmik, Senam Aerobik, Softball, Baseball, Shorinji Kempo, Muaythai, Menembak, Panahan, Pencak Silat, Rugby, Cricket, Hockey Ruangan, Hockey Lapangan dan Sepakbola Putra.

Bupati Kabupaten Jayapura Mathius Awoitauw dalam setiap kesempatan mengajak semua komponen masyarakat di wilayahnya untuk turut menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan PON XX Papua.

"Ada ribuan atlet peserta PON Papua akan datang ke Kabupaten Jayapura mengikuti pertandingan olahraga empat tahunan di Indonesia," katanya.

Bupati Awoitauw berharap, selama ajang multievent PON XX Papua berlangsung dengan aman, lancar, dan sukses prestasi hingga sukses penyelenggaraan.

Baca juga: Ketua KONI Palangka Raya berikan bantuan kepada tim Kalteng Putri


Kabupaten Mimika

Kabupaten Mimika dengan ibu kota Timika memiliki 18 Distrik/Kecamatan merupakan kabupaten terkaya di Provinsi Papua dan lokasinya dapat di akses dengan menggunakan pesawat terbang melalui bandar udara nasional Moses Kilangin yang terletak di Timika atau menggunakan kapal laut melalui pelabuhan nasional Poumako.

Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik yang bertopografi tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila.

Distrik-distrik selain ketiga distrik tersebut memiliki topografi dataran rendah. "The Wettest Place on Earth" di wilayah Mile 50 (MP50) pada kecamatan Tembagapura, kabupaten Mimika, Papua merupakan daerah terbasah di dunia.

Curah hujan di Timika mencapai rata-rata 329 hari hujan dalam satu tahun, Mile 50 juga merupakan jalan mendaki 2.000 meter ke gunung berapi tua yang dikenal sebagai Grasberg, salah satu tambang tembaga dan emas yang paling melimpah.

Baca juga: PLN sebut infrastruktur kelistrikan di Mimika siap sambut PON XX
Baca juga: Panglima ingatkan kesehatan masyarakat Mimika sukseskan PON XX Papua


Kabupaten Mimika memiliki dua gunung dengan tambang besar yaitu Tambang Ertsberg (tambang tembaga) di Gunung Ertsberg dan tambang Grasberg di Gunung Grasberg yang merupakan tambang dengan cadangan tembaga terbesar ketiga di dunia dan cadangan emas terbesar di dunia.

PT Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan tambang ternama di dunia yang melakukan kegiatan penambangan di sana.

Objek wisata yang dapat dikunjungi di Kabupaten Mimika diantaranya kuala kencana, Gresberg Mine, Negara Korowai, Kali Iwaka, wisata sejarah Keakwa, pantai Kampus Biru, kawasan outbond Mapurujaya, wisata pantai Ipaya, Kali Pindah-pindah, Taman Nasional Lorentz dan lain-lain.

Di Kabupaten Mimika juga dibangun kawasan Mimika Sport Complex (MSC) untuk arena pertandingan Atletik dan Bola Basket.

Ciri khas burung lokal Papua diaplikasikan pada desain bagian atap tribun stadion outdoor dengan bentuk menyerupai ekor burung Cenderawasih.

Di ajang PON XX Papua, Kluster Kabupaten Mimika akan menjadi tempat pertandingan 12 cabang olahraga yakni Aeromodeling, Terbang Layang, Terjun Payung, Atletik, Bola Basket 5×5, Bola Basket 3×3, Panjat Tebing, Biliar, Bola Tangan, Futsal, Judo dan Tarung Deraja

Ketua Sub PB PON Mimika Eltinus Omaleng mengakui, berbagai elemen warga di daerah Kabupaten Mimika telah siap menyambut event olahraga nasional yang baru pertama kali digelar di Papua ini.

"Jajaran pemerintah Kabupaten Mimika bersama masyarakat telah siap menyambut kedatangan atler pada PON XX Papua kluster Mimika," kata pria yang juga Bupati Mimika itu.

Baca juga: Mimika rekrut 3.600 relawan PON XX


Kabupaten Merauke

Kabupaten Merauke sebagai satu kluster penyelenggara PON XX Papua terletak di bagian selatan Provinsi Papua dan merupakan kabupaten terluas sekaligus paling timur di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Luas wilayah Kabupaten Merauke adalah 119.749 Km2 atau sekitar 29 persen dari total luas Papua, bahkan luas Kabupaten Merauke 70 kali lebih besar daripada luas wilayah negara Singapura.

Merauke juga merupakan titik terakhir wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini sehingga kondisi alamnya sedikit berbeda dengan kondisi alam Papua secara umum. Merauke memiliki kondisi alam yang tidak jauh berbeda dari Australia Utara.

Keberadaan kota ini sungguh berarti dan istimewa bagi sejarah perjuangan berdirinya Indonesia hingga menjadi bagian dari sebuah lagu perjuangan yang berjudul  “Dari Sabang sampai Merauke”.

Wisata alam pun juga menjadi pilihan yang menarik untuk didatangi. Salah satu yang terkenal adalah Taman Nasional Wasur.

Kulit buaya menjadi salah satu industri rumah unggulan bagi masyarakat Merauke, hal ini disebabkan karena populasi buaya yang begitu besar di Merauke.

Baca juga: Disorda Papua verifikasi hibah peralatan PON XX di Merauke
Baca juga: Tinjau kesiapan PON, Pertamina Papua Maluku bantu mantan atlet Merauke



Dalam sisi kuliner pun, Kabupaten Merauke terkenal mempunyai makanan daerah yang cukup khas dan unik. Daging rusa akan banyak kita temui dan diolah dalam berbagai macam jenis makanan. karena rusa merupakan hewan yang mempunyai populasi sangat banyak di Merauke.

Dalam Taman Nasional ini, kita dapat menyaksikan kondisi alam asli Merauke yang merupakan perpaduan wilayah rawa dan padang savana. Kemudian, hewan-hewan khas Merauke seperti rusa dan sejenis kanguru kecil dapat kita temukan di Taman Nasional ini.

Juga sarang rayap Musamus (Sarang semut) yang menjulang tinggi hingga 5 meter dan banyak ditemukan di sepanjang perjalanan ke Sota.

Untuk penyelenggaraan PON Papua, untuk kluster Kabupaten Merauke akan menjadi tempat perlombaan untuk enam cabang olahraga yakni Anggar, Bermotor Road Race dan Motor Cross, Catur, Gulat, Wushu dan Sepakbola (putri).

Kabupaten Merauke yang juga dikenal sebagai daerah lumbung padi di Indonesia Timur memiliki geografis sangat luas dan datar hampir sama dengan kondisi sebagian besar daerah di pulau Jawa. Bahkan, sebagian besar warganya berasal dari berbagai suku dan etnis masyarakat Nusantara yang telah puluhan tahun menetap di Kabupaten Merauke sebagai warga transmigrasi.

Sesuai dengan semangat motto Torang Bisa! diharapkan penyelenggaraan PON XX Papua pada 2-15 Oktober tidak hanya terbatas untuk mengejar meraih medali dari 37 cabang olahraga semata, namun bagi kontingen dari 34 provinsi diharapkan dapat menyatukan komitmen kebangsaan kita bersama olahraga demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selamat bertanding.
 
Baca juga: Dishub Papua sebut kendaraan PON Merauke dan Timika telah dikirim
Baca juga: KONI Jatim hanya dapat tambahan Rp50 miliar dari PAK 2021

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021