Jakarta (ANTARA) - Pelatih Madura United Rahmad Darmawan menyebut para pemainnya kurang agresif dalam menciptakan peluang walaupun berhasil memetik kemenangan 1-0 atas PSS Sleman dalam laga pekan keempat Liga 1 Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu.

"Kami akui di awal permainan sempat terlalu ragu-ragu dalam bermain sehingga beberapa kali kesulitan mengembangkan permainan," kata pelatih yang akrab disapa RD itu seusai laga dalam jumpa pers virtual.

Setelah 20 menit bermain, RD melihat Slamet Nurcahyo dkk mulai bisa mengatur ritme dan mengontrol permainan, apalagi memasuki babak kedua.

Di babak kedua, kata pelatih asal Kota Metro, Lampung itu, para pemain terlihat lebih leluasa mengombinasikan serangan-serangan yang membuahkan gol.

Baca juga: Madura United raih kemenangan perdana setelah tundukkan PSS 1-0
Baca juga: RD ingin pemain-pemainnya bermain lepas lawan PSS


Meski demikian, RD menyebutkan bahwa secara keseluruhan masih banyak yang perlu dibenahi dari timnya, terutama soal efektivitas menciptakan peluang.

"Efektivitas dalam (menciptakan) peluang, itu menjadi PR (pekerjaan rumah) yang akan kami benahi di latihan," ujarnya.

Menghadapi laga pekan kelima, RD mengaku akan melakukan sejumlah pembenahan, termasuk kemungkinan melakukan rotasi pemain jika dibutuhkan.

"Untul persiapan, di sinilah pentingnya program 'recovery' secara tepat. Kalau perlu rotasi akan dilakukan," katanya.

Sementara itu, pemain senior Madura United Slamet Nurcahyo menyampaika rasa syukurnya atas kemenangan yang diraih Laskar Sape Kerrab di laga pekan keempat Liga 1 2021.

"Syukur Alhamdulillah bisa menang. Ke depan, kami akan berusaha tampil lebih baik lagi karena kompetisi masih jauh," katanya.

Slamet juga menyampaikan bahwa kemenangan itu dipersembahkan kepada masyarakat Madura yang telah merindukan kemenangan sejak dimulainya kompetisi musim ini.

Baca juga: PSIS tahan imbang Arema FC 0-0
Baca juga: Persis Solo siap hadapi PSG Pati di laga perdana Liga 2
Baca juga: PT LIB: "kick off" Liga 2 digelar di Stadion Manahan Solo

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021