Batam (ANTARA) - Jumlah temuan kasus positif COVID-19 di Kota Batam Kepulauan Riau pada September 2021 turun sebanyak 87,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari data Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang dibagikan Kepala Dinas Kominfo Kota Batam Azril Apriansyah disebutkan, sepanjang Agustus 2021 terdapat 2.258 kasus, dan pada September turun drastis menjadi 286 kasus.

Temuan kasus harian terus berkurang. Apabila pada Agustus, tambahan kasus dalam sehari rata-rata mencapai puluhan orang, maka pada September rata-rata di bawah 10 orang setiap harinya.

Seiring makin berkurangnya warga yang terkonfirmasi positif setiap harinya dan meningkatnya angka kesembuhan, maka hingga 30 September 2021 tercatat 31 orang yang masih dalam perawatan karena positif COVID-19.

Baca juga: Satgas catat 24.900 warga Batam sembuh dari COVID-19

Baca juga: Kemarin, manusia silver hingga kasus COVID-19 anak


Secara kumulatif, kasus konfirmasi positif 25.782 orang, dan sembuh 24.914, sementara kumulatif meninggal 837 orang.

Tingkat kesembuhan 96,63 persen, tingkat kematian 3,25 persen, dan kasus aktif 0,12 persen.

Penyebaran COVID-19 juga relatif terkendali di pulau-pulau penyangga. Ketiga kecamatan pesisir yaitu Belakangpadang, Bulang, dan Galang merupakan zona hijau.

Sementara di pulau utama, dari sembilan kecamatan, tiga di antaranya zona hijau yaitu Batuampar, Nongsa, dan Bengkong. Lima kecamatan zona kuning yaitu Sekupang, Lubukbaja, Seibeduk, Sagulung, dan Batuaji.

Sedangkan satu kecamatan lain di pulau utama, Batam Kota merupakan zona merah muda.

Masih dalam laporan Satgas disebutkan, dari 837 kasus meninggal di Batam, 431 di antaranya tanpa komorbid, dan 406 lainnya dengan komorbid.

Tercatat, penyakit komorbid paling tinggi pada kasus kematian COVID-19 adalah Diabetes Melitus sebanyak 215 kasus, Hipertensi sebanyak 180 kasus, dan Pneumonia sebanyak 104 kasus.*

Baca juga: KKP: 5-10 persen pekerja migran yang tiba di Batam positif COVID-19

Baca juga: Setiap PMI akan divaksinasi COVID-19 saat dikarantina di Batam

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021