IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang
Mamuju (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS)  menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kenaikan 0,38 persen atau 0,25 poin menjadi 66,35 persen pada 2021.

"Pembangunan manusia di Sulbar terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya IPM sebesar sebesar 0,38 persen atau 0,25 poin dibanding  tahun 2020," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Agus Gede Hendrayana di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, kenaikan IPM Sulbar pada 2021 tersebut, lebih rendah dari kenaikan pada perode 2019-2020, yang tumbuh 0,58 persen

"Semua komponen pembentuk IPM Sulbar pada tahun 2021 tercatat meningkat, kecuali komponen pengeluaran per kapita," katanya.

Menurut dia, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia.

Ia menyampaikan IPM Sulbar juga terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2021, karena IPM Sulbar meningkat dari 59,74 pada tahun 2010 menjadi 66,36 pada tahun 2021, dan selama periode tersebut, IPM Sulbar rata-rata tumbuh sebesar 0,96 persen per tahun.

"Meskipun mengalami kemajuan yang besar selama periode 2010 sampai 2021, namun sebenarnya status pertumbuhan IPM Sulbar masih b "Sedang"," ujarnya

Kepala BPS Sulbar juga menyampaikan harapan lama sekolah (HLS) di Sulbar yakni anak-anak yang pada tahun 2021 berusia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,86 tahun, lebih lama 0,09 tahun dibandingkan kondisi tahun 2020.

Demikian juga, rata-rata lama sekolah (RLS), yakni penduduk yang berusia 25 tahun ke atas pada tahun 2021 secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,96 tahun, lebih lama 0,07 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada 2021, masyarakat Sulbar tercatat memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita disesuaikan harga konstan 2012, sebesar 9,15 juta rupiah per tahun, menurun 15 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: BPS nilai ekonomi Sulbar kembali pulih
Baca juga: NTP Sulbar Desember 2019 naik 1,21 persen
Baca juga: Ekonomi Sulbar tumbuh 4,67 persen

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021